Page 6 - KLIPING BELMAWA 28032019(SORE)
P. 6
Judul
Lulusan Perguruan Tinggi Harus Mampu Jadi Job Creator
Media
Jawapos.com
Terbit
28 Maret 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://jawapos.com/pendidikan/28/03/2019/lulusan-perguruan- tinggi-harus-mampu-jadi-job-creator/
PR VALUE
Rp.15.000.000
Jurnalis
Yesika
Lulusan Perguruan Tinggi Harus Mampu Jadi Job Creator
PENDIDIKAN 28 Maret 2019, 14:27:53 WIB
JawaPos.com - Menristekdikti Mohamad Nasir mendorong lulusan perguruan tinggi untuk bisa menciptakan lapangan kerja. Dengan cara seperti itu mereka pun ikut berkontribusi langsung terhadap perekonomian masyarakat.
Untuk menjadi job creator atau pencipta lapangan kerja itu kuncinya para lulusan perguruan tinggi itu harus memiliki jiwa kewirausahaan, penguasaan teknologi, dan inovasi. “Lulusan perguruan tinggi jangan hanya menjadi pencari lapangan kerja (job seeker). Namun juga harus mampu menjadi pencipta lapangan kerja. Jiwa kewirausahaan mahasiswa dan inovasi harus ditumbuhkan di perguruan tinggi,” ujar Nasir di hadapan 4.000 mahasiswa Bidikmisi dan civitas akademika Universitas Brawijaya, Malang. Kalangan milenial Indonesia saat ini sudah mampu menggerakkan perekonomian negara dan masyarakat dengan berbagai inovasi. Contohnya yang dilakukan para unicorn di Indonesia, seperti Gojek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka.
Saat ini perusahaan startup Indonesia yang masuk kategori unicorn semuanya merupakan hasil inovasi anak-anak muda milenial. Unicorn merupakan gelar yang diberikan pada suatu startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari USD 1 miliar. Oleh karena itu, dirinya mendorong kalangan mahasiswa, terutama mahasiswa penerima Bidikmisi UB untuk meningkatkan kompetensi dan jiwa kewirausahaan. Sebab bermodalkan ijazah saja tidak cukup untuk hidup. Nasir berharap kampus yang saat ini didominasi kalangan milenial bisa menjadi tempat menciptakan riset dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Nantinya generasi milenial itu akan menghadapi persaingan pekerjaan yang lebih ketat dibandingkan saat ini. “Pada era disrupsi saat ini terjadi perubahan besar jenis pekerjaan. Diperkirakan sekitar 75 juta hingga 375 juta orang mengalami pergeseran pekerjaan. Kaum milenial harus mampu memenangkan persaingan global dengan menguasai teknologi dan berinovasi.”