Page 5 - KLIPINGBELMAWA30092019PAGI
P. 5
Judul
Agar Demokrasi Tidak Stagnan, Kaum Intelektual Mesti Bersuara
Media
Bisnis
Terbit
30 September 2019
Tone
Negatif
Hal/link
https://kabar24.bisnis.com/read/20190929/15/1153492/agar- demokrasi-tidak-stagnan-kaum-intelektual-mesti-bersuara
PR VALUE
Rp.30,000,000
Jurnalis
Saragih
Agar Demokrasi Tidak Stagnan, Kaum Intelektual Mesti Bersuara
Sekelompok pengajar perguruan tinggi dan peneliti yang menamakan diri Aliansi Akademisi Indonesia menyerukan kepada kaum intelektual untuk bersuara menolak sejumlah RUU kontroversial.
Bisnis.com, JAKARTA -- Sekelompok pengajar perguruan tinggi dan peneliti yang menamakan diri Aliansi Akademisi Indonesia menyerukan kepada kaum intelektual untuk bersuara menolak sejumlah RUU kontroversial.
"Mendukung proses demokrasi dan turut melawan berbagai bentuk penindasan adalah tugas utama kaum terpelajar. Karena itu, melihat betapa bermasalahnya negara ini diurus, kami mendukung aksi-aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa dan kelompok masyarakat lainnya beberapa hari belakangan ini di berbagai kota di Indonesia," kata Dosen Universitas Padjadjaran Justito Adiprasetio, salah satu anggota Aliansi Akademisi Indonesia, dalam siaran pers, Minggu (29/9/2019).
Di kala warga akademisi harus bersuara, Justito menyebutkan watak anti-intelektual dan anti-demokrasi justru ditunjukkan oleh birokrasi kampus. Dia mencontohkan sejumlah perguruan tinggi mengancam mahasiswa yang mengikuti demonstrasi. "Beberapa kampus lain tertangkap basah main aman, memberi izin tapi meminta mahasiswa tidak mengaitkan kegiatannya dengan nama kampus," ujarnya.
Aliansi Akademisi Indonesia menyayangkan upaya pembungkaman terhadap sikap kritis kaum terpelajar. Justito mengingatkan bahwa demokasi menuntut masyarakat bersikap kritis dan bebas berekspresi, termasuk dengan aksi turun ke jalan.
"Tanpa itu semua, demokrasi akan stagnan dan tereduksi menjadi jargon semata," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, dua mahasiswa Universitas Haluoleo, Kendari, tewas dalam aksi unjuk rasa di DPRD Sulawesi Tenggara, beberapa hari lalu. Sejumlah korban cedera juga berjatuhan di daerah lain kala bentrok dengan aparat.
"Kami juga mengecam pendekatan kekerasan yang dilakukan aparat terhadap demonstran. Kami mendorong pihak kampus untuk bersuara tatkala peserta didiknya diberangus oleh alat negara secara sewenang-wenang, termasuk membawa masalah ini ke ranah hukum," kata Justito.
Menristekdikti : Temukan Penembak Mahasiswa
Sementara itu Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir meminta pihak berwajib untuk menemukan pelaku penembakan mahasiswa yang