Page 11 - KLIPING BELMAWA (17 Agustus 2019 -Pagi)
P. 11
Judul
Mahasiswa Indonesia Pelajari Peternakan Modern di Australia
Media
Pikiranrakyat.co.id - online
Terbit
17 Agustus 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://www.pikiran- rakyat.com/pendidikan/2019/08/16/mahasiswa-indonesia- pelajari-peternakan-modern-di-australia
PR VALUE
Rp 15.000.000
Jurnalis
Yusuf Wijanarko
CANBERRA (PR).- Sebanyak 20 mahasiswa Indonesia akan berangkat ke Australia untuk belajar tentang peternakan sapi modern. Mereka adalah para mahasiswa terpilih dari berbagai penjuru Indonesia untuk mengikuti program NTCA Indonesia Australia Pastoral Program (NIAPP) yang telah berjalan sejak 2012.
Program yang dilaksanakan selama 10 pekan tersebut akan memberikan banyak pengetahuan dan pengalaman baru bagi para mahasiswa Indonesia. Mereka akan belajar pelatihan penggembalaan secara intensif meliputi aspek kesejahteraan dan penanganan hewan ternak, juga belajar langsung di industri peternakan yang telah dijalankan secara modern.
Dirjen Belmawa menilai bahwa program magang di luar negeri ini perlu didukung guna meningkatkan profesionalitas mahasiswa dalam pengelolaan peternakan sapi modern. Hal ini sesuai dengan prinsip penta-helix, khususnya kerja sama Perguruan Tinggi dengan perusahaan.
”Ini partnership PT dengan industri sangat penting. Kedua adalah partnership antara indonesia dan Australia, kalau (bisa) itu kita manfaatkan untuk kegiatan dan mengutungkan kedua belah pihak, jangan simbiosis parasitisme,” ujar dia seperti tertuang dalam siaran persnya.
Ia berharap mahasiswa peternakan ini mampu linear antara jurusan dengan pekerjaan yang kelak diambilnya.
”Meski godaan di bidang lain ada, padahal kebutuhan kita besar karena selama ini kita masih impor dari Austalia. Ke depannya kalau mandiri itu lebih baik,” harap Ismunandar.
Selain itu, magang ini mesti memberikan pengembangan pendidikan peternakan di Indonesia sesuai dengan semangat zaman.
”Pada zaman internet of things, jadi tadi saya liat di Australia sudah mengarah ke situ. Teknologi itu harus kita manfaatkan untuk optimalisasi agriculture,” tambahnya.
Pada bagian penutup, ia mengharapkan adanya jiwa gigih dan kewirausahaan bagi mahasiswa yang akan mengikuti program.
”Jiwa entrepreneurship-nya itu harus muncul. Petani kita itu kan kecenderungannya hanya