Page 7 - KLIPING BELMAWA (17 Agustus 2019 -Pagi)
P. 7
Judul
Polisi Minta Massa di Asrama Mahasiswa Papua Agar Mundur
Media
CNNIndonesia - online
Terbit
17 Agustus 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190817012112-20- 422155/polisi-minta-massa-di-asrama-mahasiswa-papua- agar-mundur
PR VALUE
Rp 0
Jurnalis
CNN Indonesia
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya meminta puluhan massa yang mengepung Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, untuk mundur. Polisi berjanji akan menyelidiki dugaan perusakan bendera yang diduga dilakukan oknum mahasiswa Papua.
Hal itu diucapkan langsung oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho, di lokasi, pada Jumat (16/8) malam. Ia mengatakan dirinya mengerti apa yang dilakukan massa ini adalah wujud kecintaannya pada Tanah Air, namun hal itu dikatakan harus dilakukan sesuai koridor hukum yang berlaku.
"Kami mengimbau kepada massa tadi untuk kita mencintai bangsa ini, kita mencintai bendera sebagai lambang negara, tetapi juga tidak melanggar hukum, untuk itu kami minta mundur," kata Sandi.
Lihat juga: Asrama Papua di Surabaya Digeruduk Massa Beratribut FPI
Sandi mengatakan, Polisi bakal mengusut tuntas dugaan perusakan bendera oleh oknum mahasiswa yang menjadi pangkal permasalahan hari ini. Pihaknya, kata dia, juga tengah mengumpulkan alat bukti dan keterangan saksi-saksi.
"Kami sedang mengumpulkan alat bukti yang ada dan mengumpulkan saksi-saksi, mudah mudahan, mohon doanya nanti kita bisa tuntaskan permasalahan ini dengan cara yang benar dengan tidak melanggar hukum," kata dia.
Ia menyebut, mulanya informasi pengerusakan bendera itu didapatnya dari masyarakat. Dari laporan itu, disebutkan bahwa ada bendera merah putih dengan keadaan tiang patah dan dibuang di selokan.
Informasi tersebut, kata Sandi juga tersebar ke sejumlah organisasi masyarakat (ormas) melalui grup WhatsApp. Alhasil ketegangan pun sempat terjadi di sekitar asrama yang berlantai dua ini.
"Kita sedang memetakan masalah tersebut ada ormas yang datang karena merasa bahwa bendera yang kita hormati, yang kita banggakan, ternyata dibuang ke selokan," kata Sandi.