Page 7 - KLIPINGBELMAWA20042019(PAGI)
P. 7

Keunggulan pertama mereka ialah soal dimensi robot yang cukup kecilshingga manuver di setiap ruangan dan rintangan dapat lebih akurat.
"Kita membandingkannya dengan di Indonesia, jadi di Indonesia itu rintangannya selalu rumit. Jadi untuk robot yang besar, itu selalu menabrak rintangan. Jadi oke, kita gimana caranya bikin robot kita sekecil mungkin,"  kata Fauzi.
Keunggulan kedua, kata dia, adalah soal robot berkaki yang memiliki tantangan kesulitan tersendiri dalam pergerakannya. Diperlukan waktu empat bulan untuk merakit robot pemadam kebakaran.
Di bulan-bulan awal, Tim Robotika UMM merancang desain dan riset sebaik mungkin sebelum mengeksekusi perancangan robot. Setelah itu mereka melakukan evaluasi dari robot yang telah dirancang, misalnya dalam urusan sensor.
Terakhir, menyusun pemrograman dan mematangkan keberhasilan robot yang mampu memadamkan api. "Algoritmanya, gerak robotnya, metode pemadamannya seperti apa, begitu. Yang paling susah itu di gas karena nyari alatnya juga susah. Kedua di algoritmanya susah," katanya.
Sebelum berangkat ke Amerika, Tim Robotika UMM ini menjadi juara I pada kategori Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) dalam gelaran Kontes Robot Indonesia (KRI) yang diselenggarakan oleh Direktorat Kemahasiswaan, Belmawa.


































































































   5   6   7   8   9