Page 6 - KLIPINGBELMAWA22052019PAGI
P. 6
Lihat juga: Sejumlah Negara Imbau Warganya Waspada Demo Pilpres 22 Mei
"Kalau ada kan, tapi tentu kami tidak mendorong begitu (mahasiswa ikut aksi)," kata Nasih, ketika menjawab pertanyaan awak media di Unair Kampus C Surabaya, Senin (21/5).
Bantah Beri Izin, Rektor UNAIR Sebut Aksi 22 Mei Bukan Forum Prajurit Marinir mengendarai kendaraan taktis dan tempur melintas di dekat kantor KPU, Jakarta, Senin (20/5). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Menurutnya, jika mahasiswa sekadar menyuarakan gagasan, aspirasi serta idenya melalui aksi, hal itu bukanlah masalah bagi Nasih. Ia percaya para mahasiswa akan tetap mengikuti aturan dan perundang-undangan.
"Tentu mereka akan melakukan proses perjuangan dan ikhtiar dengan cara sesuai aturan, tidak mengganggu ketertiban. Saya pikir tidak ada masalah sepanjang tidak melanggar peraturan dan perundang-undangan berlaku," ujarnya.
Dia berharap mahasiswa bisa memberikan berbagai macam ide dan pandangan yang lebih obyektif. Namun, Nasih berpesan pada para mahasiswa yang melakukan aksi tersebut, agar tak membawa nama kampus atau institusinya dalam unjuk rasa, melainkan menggunakan nama pribadi masing-masing.
"Kita telah mendorong BEM atau mahasiswa melakukan aktivitas atau aksinya secara ilmiah, secara akademik, secara objektif. Tentu saja tidak (secara) institusional," kata dia.
Lihat juga: Polri Tetapkan Status Siaga Satu di Jakarta Hingga 25 Mei
Kendati demikian, menurut Nasih, penyelesaian masalah pada era kekinian tak semestinya dilakukan mahasiswa dengan aksi massa dan unjuk rasa hingga turun ke jalan.
"Penyelesaian masalah di jalanan kok rasanya bukan ide dan cara mahasiswa milenial sekarang ini, bukan cara mahasiswa revolusi industri 4.0," katanya.
Bagi Nasih, mahasiswa kini, idealnya mampu menyelesaikan masalah dengan cara- cara yang lebih mengedepankan dialog, dan argumentasi yang sehat.
KPU telah menyelesaikan dan mengumumkan hasil rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2019 sejak Selasa dini hari.
Menyikapi agenda tersebut, sejumlah pihak ingin menggelar aksi pada 22 Mei. Salah satunya Front Pembela Islam (FPI) yang berencana mengadakan acara buka puasa