Page 3 - KLIPINGBPPT13032019 (pagi)
P. 3

]’;
Judul
Bambang Minta Peneliti Belajar dari Kasus Google ‘Versus’ Netscape
Media
Jawapos
Terbit
12 Maret 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://m.jawapos.com/pendidikan/12/03/2019/bambang- minta-peneliti-belajar-dari-kasus-google-versus- netscape/
PR VALUE
Rp. 15.000.000
Jurnalis
Hilmi
Bambang Minta Peneliti Belajar dari Kasus Google ‘Versus’ Netscape
PENDIDIKAN
12 Maret 2019, 22:55:57 WIB
JawaPos.com – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyoroti belum maksimalnya inovasi yang ada di Indonesia. Dia mengatakan salah satu ujung tombak inovasi di Indonesia adalah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Keterangan tersebut disampaikan Bambang ketika menjadi pembicara kunci pada Rapat Kerja BPPT 2019 di Jakarta Selasa (12/3). “Salah  satu tugas BPPT adalah pengembangan dan inovasi yang diterima oleh market,” katanya.
Dia mencontohkan inovasi dibutuhkan untuk pengembangan sektor manufaktur, yang membuat Indonesia mempunyai keunggulan dan berdaya saing internasional. Bambang lantas menjelaskan ranking Global Competitive Index (GCI) Indonesia saat ini, yang ada di peringkat 45. Capaian ini mengalami  peningkatan dibanding pemeringkatan periode sebelumnya yang berada di urutan ke 47.
“Meskipun ada kenaikan peringkat, komponen inovasi dalam pengukuran indeks tersebut masih rendah,” beber dia.
Sementara itu untuk Global Innovation Index untuk Indonesia juga belum menggembirakan. Menurut Bambang posisi Indonesia ada di  peringkat 85 dari 126 negara. Dari posisi seperti itu, dia mengatakan Indonesia berada di kelompok menengah ke bawah.
“Benar-benar ada alarm lampu merah yang bunyinya keras. Kita harus segera bangun untuk inovasi,” tuturnya.
Dia lantas mengatakan sebuah riset dan pengembangan harus kuat dan berkelanjutan. Bambang mencontohkan search engine Netscape yang  saat ini kalah bersaing dibandingkan Google. Menurutnya yang dilakukan Google sangat tepat yakni melakukan inovasi yang kuat dan  berkelanjutan.
“(Peneliti, Red) tidak puas hanya dalam satu produk,” pungkasnya.


































































































   1   2   3   4   5