Page 20 - KLIPINGBELMAWA21052019PAGI
P. 20
Judul
Menristekdikti Imbau Mahasiswa Tak Terprovokasi Sikapi Hasil Pemilu 2019
Media
Liputan6
Terbit
21 Mei 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://www.liputan6.com/news/read/3971178/menristekdikti- imbau-mahasiswa-tak-terprovokasi-sikapi-hasil-pemilu-2019
PR VALUE
Rp.60,000,000
Jurnalis
Ratu
Menristekdikti Imbau Mahasiswa Tak Terprovokasi Sikapi Hasil Pemilu 2019
Menristekdikti Mohamad Nasir (Liputan6.com/Herman Zakharia) Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meminta mahasiswa dan perguruan tinggi menghormati hasil Pemilu 2019 yang akan ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei. Mahasiswa tak boleh mudah terprovokasi kelompok tertentu untuk melakukan tindakan inkonstitusional hanya karena tidak puas akan hasil pemilu.
"Serahkan semuanya pada KPU. Mahasiswa melakukan aktivitas di dalam kampus akan lebih baik, karena ini prosedur hukumnya sudah berjalan dengan baik, jadi semua diserahkan pada hukum yang dalam hal ini sudah sesuai dengan amanah konstitusi," ujar Nasir di Gedung D Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2019).
Menurutnya, menang dan kalah adalah hal yang biasa dalam pemilu. Ia pun meminta agar yang menang tetap menghargai yang kalah, dan bagi yang kalah agar jangan merasa rendah diri.
Selain itu, sambung Nasir, mahasiswa dapat mengawasi pemilu dengan cara melaporkan dugaan kecurangan sesuai dengan prosedur hukum. Yaitu, kepada Badan Pengawas Pemilu(Bawaslu) dan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kalau memang terjadi kecurangan, silakan melalui prosedur hukum yang ada, yaitu dilaporkan kepada Bawaslu, dan apabila Bawaslu tidak puas, silakan naik ke Mahkamah Konstitusi. Mahkamah Konstitusi yang akan menentukan mana yang benar, mana yang salah," kata dia.
Nasir menyampaikan himbauan tersebut bersama Kelompok Cipayung Plus yang mencakup Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).