Page 2 - KLIPINGBPPT25042019(SORE)
P. 2
Judul
Industri Alat Kesehatan Dalam Negeri Semakin Mandiri
Media
Bisnis.com
Terbit
25 April 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://bali.bisnis.com/read/20190425/538/915368/ind ustri-alat-kesehatan-dalam-negeri-semakin-mandiri
PR VALUE
Rp.30,000,000
Jurnalis
Newswire
Bisnis.com, DENPASAR – Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Selasa (23/4) menyempatkan berkunjung ke fasilitas produksi "rapid test" Kimia Farma di Denpasar, Bali, yang baru beroperasi sejak awal 2018.
Usai meninjau lokasi, Nila menyampaikan rasa bangganya bahwa di Indonesia sudah bisa memiliki fasilitas produksi untuk produk farmasi berupa rapid test atau alat yang dapat mengecek dan mengetahui status atau kondisi kesehatan secara cepat.
Menurut dia, BUMN industri obat Indonesia yang sudah bisa memproduksi secara mandiri produk farmasi rapid test merupakan sebuah kemajuan.
PT Kimia Farma (Persero) Tbk memiliki fasilitas produksi rapid test yang berlokasi di Denpasar untuk mendukung kegiatan manufaktur perseroan dalam memproduksi alat diagnostik rapid test skala industri di Indonesia.
Fasilitas produksi atau pabrik seluas 375 meter persegi itu telah memproduksi alat diagnostik rapid test yang juga telah mendapatkan izin edar berupa tes kehamilan (hCG test), tes hepatitis (HBsAg test), tes sifilis, tes malaria, dan tes dengue (IgG/IgM test). Meski dalam ukuran fasilitas produksi tidak terlihat terlalu besar, namun kapasitas produksinya mampu memenuhi seluruh kebutuhan di Indonesia.
Pabrik rapid test Kimia Farma merupakan fasilitas produksi pertama yang ada di Indonesia dalam skala pabrik. Sebelumnya memang sudah ada fasilitas serupa dari perusahaan lain, namun masih dalam skala laboratorium.
Produk-produk seperti yang disebutkan juga bukanlah barang baru, namun selama ini produk-produk tersebut masih bergantung pada impor dari luar negeri.
Di sinilah penekanannya bahwa Indonesia secara perlahan-lahan berupaya untuk berdikari di bidang industri farmasi. Mengingat industri farmasi di Indonesia masih