Page 8 - KLIPINGBELMAWA14122019PAGI
P. 8
Judul
Publikasi Bisa di Luar Scopus
Media
Media Indonesia.com
Terbit
14 Desember 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://asia- secrets.com/id_flexactive_lp/?clickid=d9965xsibxi9lfe93a
PR VALUE
15,000,000
Jurnalis
Syarief
Publikasi Bisa di Luar Scopus Syarief Oebaidillah | Humaniora
MI/ BARY FATHAHILAH Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemendikbud Prof Dr Ismunandar
ADANYA aturan bahwa dosen, peneliti, atau mahasiswa program doktoral (S-3) wajib menulis jurnal dan dimuat di Jurnal Ilmiah Internasional Scopus untuk persyaratan kenaikan pangkat atau kelulusan tidak dibenarkan oleh Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemendikbud Prof Dr Ismunandar di Jakarta, kemarin. "Publikasi penelitian internasional tidak mesti merujuk pada indeks Scopus. Bisa merujuk pada indeks lainnya yang juga bereputasi internasional," ujar Ismunandar menjawab Media Indonesia seusai acara Anugerah Kemahasiswaan III Tahun 2019 di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta. Pertanyaan tersebut mengemuka dengan adanya dominasi indeks Scopus yang dijadikan persyaratan kelulusan mahasiswa program doktoral di banyak perguruan tinggi di Indonesia.
"Jadi tidah harus pada Scopus kendati memang banyak negara melakukan rujukan (ke Scopus). Kita bisa ke jurnal lain seperti web of science," kata Ismunandar. Guru Besar ITB ini juga mengutarakan bahwa penelitian dengan orisinalitas dan ilmiah dapat dipublikasi dan tidak harus membayar. Apa yang disampaikan Ismunandar ini sebagai jawaban akan keresahan yang sering muncul bahwa selain hasil riset yang memenuhi syarat, dosen/peneliti serta mahasiswa S-3 juga harus menyediakan uang dengan jumlah tidak kecil agar karya ilmiahnya dapat pengindeksan dari Scopus.
"Tidak betul harus bayar. Kami memang sudah melanggankan Scopus dan juga web of science, "cetusnya seraya menambahkan pihaknya ingin meningkatkan iklim penelitian dan publikasi yang diharapkan muncul ide kreatif yang orisinal untuk inovasi dan memecahkan masalah bangsa.

