Page 4 - KLIPINGBELMAWA30062019PAGI
P. 4

Dalam menyampaikan pesan dari satu robot ke robot yang lainnya, tiap robot harus melalui beberapa zona, seperti zona pelemparan, zona landing, zona gobi, zona gunung, dan zona khangai. Pada tiap zona, terdapat beberapa rintangan yang harus dilalui oleh robot di antaranya rintangan hutan, jembatan, sand dune, dan lain-lain. Pemenang dari lomba ini ditentukan ketika robot MR1 berhasil melalui zona khangai dan melempar shagai dari zona pelemparan ke zona landing, serta robot MR2 berhasil mencapai puncak dari zona gunung.
Sebagai tahapan persiapan menghadapi tantangan pada lomba ini, Tim KRAI ITB melakukan banyak kegiatan – kegiatan yang menunjang pengembangan robot. “Kami melakukan riset selama hampir 1 semester untuk persiapan lomba ini. Kami melakukan riset serta membaca tentang berbagai mekanisme dan robot yang akan ditandingkan,” ujar Angga.
Dalam melakukan kegiatan tersebut, para anggota tim harus menyediakan waktu di luar jam kuliah untuk mempersiapkan robot agar siap tanding. Manajer Tim KRAI ITB, Ulfa, menyatakan bahwa pengerjaan robot untuk KRI Nasional 2019 dilakukan setiap hari, termasuk Sabtu dan Minggu. Selain riset, Ulfa juga menyatakan bahwa evaluasi dari babak regional menjadi salah satu sumber informasi untuk pengembangan pada Tim KRAI ITB.
“Setelah regional, kami persiapkan lagi segala hal berdasarkan evaluasi dari segi teknis maupun non teknis. Dari teknis, mekanisme apa saja yang harus diganti pada robot, apa yang harus dioptimasi, dan bagaimana caranya supaya robotnya bisa lebih baik. Dari segi non teknis, kami mengatur ulang timeline dan mencari dana,” ujar Ulfa.
Dari berbagai evaluasi tersebut, Tim KRAI ITB berhasil membuat robot yang mampu mengalahkan semua kompetitor pada ajang KRI Nasional 2019 di perlombaan KRAI. Keunggulan dari robot KRAI ITB dibandingkan pesaingnya adalah kecepatannya yang cukup lincah dan handal. Selain itu, robot KRAI ITB juga dapat diandalkan dalam mendeteksi rintangan, bisa berbelok dengan luwes, dan tidak menabrak rintangan.
Tim KRAI ITB beranggotakan dari jurusan yang berbeda – beda, seperti Teknik mesin, Teknik Elektro, Teknik Biomedis, Teknik Dirgantara, Sistem dan Teknologi Informasi, hingga Biologi. Namun, Ulfa menyatakan bahwa seiring berjalannya waktu, koordinasi dan komunikasi menjadi lebih baik walaupun timnya bersifat multi-disiplin dan multi- cultural.
“Awalnya kita berbeda – beda, namun selama kita punya tujuan yang sama, perbedaan itu bukan menjadi halangan buat kita untuk menjadi tim yang kompak. Keberhasilan kemarin juga karena dari tim sudah semakin kompak,” ujar Ulfa
Setelah menang pada KRI Nasional 2019, Tim KRAI ITB akan mewakili Indonesia dalam ajang ABU Robocon 2019 yang akan diadakan di Ulaanbatar, Mongolia, pada bulan Agustus 2019. Untuk itu, tim KRAI ITB melakukan berbagai persiapan keberangkatan dari


































































































   2   3   4   5   6