Page 42 - KLIPINGBELMAWA07102019PAGI
P. 42
Judul
Kebutuhan Tenaga Lulusan Sekolah Perhotelan dan Pariwisata Tinggi
Media
Sindonews
Terbit
7 Oktober 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://nasional.sindonews.com/read/1446243/144/kebutuhan-tenaga- lulusan-sekolah-perhotelan-dan-pariwisata-tinggi-1570404645
PR VALUE
Rp 30,000,000
Jurnalis
Neneng
Kebutuhan Tenaga Lulusan Sekolah Perhotelan dan Pariwisata Tinggi
Senin, 7 Oktober 2019 - 06:31 WIB
Kebutuhan Tenaga Lulusan Sekolah Perhotelan dan Pariwisata Tinggi.
JAKARTA - Kebutuhan tenaga kerja yang terampil pada bidang pariwisata dan perhotelan di Indonesia terus meningkat seiring tumbuhnya industri tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah mendorong kampus-kampus yang memiliki jurusan perhotelan maupun pariwisata untuk terus meningkatkan kualitas lulusannya agar cepat terserap ke pasar kerja.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mendata, kebutuhan tenaga terampil di bidang perhotelan dan pariwisata saat ini masih tertinggi bila dibandingkan dengan bidang yang lain. Di antara daerah yang sangat banyak membutuhkan adalah Labuan Bajo (Nusa Tenggara Barat), Yogyakarta, dan Bali. Selain menjadi tour guide, tenaga terampil banyak dibutuhkan di perhotelan dan bidang kuliner.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir mengungkapkan, lulusan yang banyak dibutuhkan berasal dari diploma atau sekolah vokasi. Mereka diincar karena diyakini bisa langsung bekerja. "Dari pemetaan, sampai sekarang tenaga terampil di bidang perhotelan masih terbatas. Permintaan cukup tinggi, tapi yang profesional," katanya.
Mantan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu menerangkan, sarjana terapan atau lulusan pendidikan vokasi di bidang pariwisata memiliki kelebihan daripada sarjana atau lulusan pendidikan akademik. Para lulusan umumnya dapat bekerja tanpa membutuhkan banyak pelatihan.
Hal itu berbeda jika perhotelan atau industri wisata merekrut pegawai dari sarjana. Mereka biasanya tidak bisa langsung diterapkan menjadi pegawai karena perlu dilatih terlebih dahulu. Untuk mencukupi kebutuhan ini Menristek Dikti melakukan revitalisasi