Page 9 - KLIPING BELMAWA15032019 (SORE)
P. 9
"Keberhasilan para mahasiswa tidak hanya berdasarkan kompetensi, tapi juga membutuhkan hard dan soft skill," ujar Dekan FEB Undip, Suharnomo.
Selain ijazah, para lulusan pun nanti harus mengantongi sertifikat profesi atau kompetensi sesuai bidang masing-masing.
Sertifikat profesi diterbitkan oleh perguruan tinggi bersama Kemenristekdikti, Kementerian lain, dan atau Organisasi Profesi (OP).
Sertifikat Kompetensi diterbitkan oleh perguruan tinggi bersama OP, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi terakreditasi.
Lebih lanjut Menristekdikti menekankan, sejalan dengan arahan Presiden Jokowi, perguruan tinggi harus mampu menghadirkan program studi yang berorientasi pada kebutuhan pasar kerja ke depan.
Prodi berorientasi kebutuhan pasar
"Contoh prodi visioner yang sudah berdiri misalnya, prodi rekayasa kebakaran, prodi pengelolaan perkebunan kopi, prodi bisnis jasa makanan, logistic management, dan prodi politik Indonesia terapan," ujar Nasir.
Ia menambahkan, "Begitupun dengan bidang ekonomi, penting untuk menguasi programming, cloud computing, mahasiswa didorong untuk memilili talent jangan hanya diajarkan mencari pekerjaan."
Pemerintah dalam hal ini akan mendukung melalui instrumen regulasi bagi perguruan tinggi. Untuk itu, paradigma Tri Dharma Pendidikan tinggi harus diselaraskan dengan era industri 4.0.
"Peningkatan publikasi internasional kita dorong salah satunya dengan Science and Technology Index (SINTA). Riset tidak lagi sendiri-sendiri tapi bagaimana berkolaborasi dan bersinergi dengan peneliti dunia, dan harus juga bisa menghasilkan inovasi (hak paten)," imbuh Nasir.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Bukan Hanya Ijazah, Kini Lulusan Universitas Harus Kantongi Sertifikasi Profesi, http://jateng.tribunnews.com/2019/03/15/bukan-hanya-ijazah-kini-lulusan-universitas-harus- kantongi-sertifikasi-profesi?page=2.
Editor: muslimah