Page 7 - KLIPING BELMAWA260219 (sore)
P. 7
"Perjuangan sebelum masuk UI sempat merasa insecure, tapi lama-lama aku bisa bangun hubungan dan sosialiasi dengan semua orang. Sekarang punya network dan wawasan lebih luas," ujar Yuna yang kini juga sibuk menjadi asisten dosen.
Menurut Yuna, raihan beasiswa yang diterimanya bisa membuatnya lebih fokus belajar. Masalah finansial yang sempat menggelayut di pikirannya kini hilang. Dia pun malah termotivasi untuk lebih giat menuntut ilmu lantaran wajib mempertanggungjawabkan beasiswa yang didapatnya dari pemerintah.
Yuna berharap, rektorat UI bisa semakin menyediakan beragam beasiswa agar calon mahasiswa UI bisa berasal dari semua kalangan. Pun bagi mereka yang memiliki prestasi akademik mumpuni, namun terkendala biaya, tidak terhalang untuk bisa kuliah, lantaran masalah itu tertangani dengan adanya beasiswa.
"Harapan aku, Bidikmisi dan beasiswa lainnya dibutuhkan banget oleh anak UI, bukan hanya untuk meningkatkan finansial, tapi juga meningkatkan motivasi agar lebih semangat berprestasi di UI," kata Yuna.
Dia juga mengapresiasi sarana dan prasarana kampus yang aksesbilitasnya bisa mewadahi kalangan disabilitas. Karena itu, Yuna tidak kesulitan ketika harus memakai kursi roda untuk mencapai tempat perkuliahan. Ditambah adanya bus kuning yang mengelilingi kampus, mobilitas Yuna sangat terbantu.
Dia mengaku, suka naik bus kuning lantaran ingin sekaligus bisa bersosialisasi dengan mahasiswa lain. Yuna pun sampai pada sebuah kesimpulan, keterbatasan fisik yang dialaminya tak bisa menghalanginya untuk merengkuh cita-cita.
"Aku tak mau menyerah, kalau ditanya apakah kondisi ini menjadi hambatan? Iya benar! Karena aku pakai kursi roda. Buatku meski kakiku tidak ada, aku pasti bisa melangkah," kata Yuna yang bercita-cita ingin menjadi software engineering ini.
Belajar dari perjuangan yang dialami Yuna, bisa ditarik kesimpulan kalau semua orang tanpa memandang identitasnya bisa kuliah di UI tanpa perkecualian. Asalkan ada semangat dan pantang menyerah untuk