Page 7 - KLIPINGBPPT27032019 (Pagi)
P. 7

dapat menghasilkan listrik sebanyak 750 kWh menggunakan sampah yang sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi.
"Kalau kita tidak mulai, kapan kita mau maju. Ini penting, kita bikin saja. Nanti kalau ini (PLTSa) sudah jadi 100 ton per hari, (selanjutnya) kita bikin untuk kota-kota seperti Labuan Bajo, Balige, Pontianak, kota-kota yang produksi sampahnya sekitar 100-200 ton per hari," ungkapnya.
Luhut juga menambahkan teknologi PLTSa ini dapat dimasukkan dalam e-katalog milik pemerintah untuk mempercepat proses pengadaan bagi kota-kota yang ingin mengaplikasikan PLTSa.
Menurut dia, jika dapat diterapkan pada kota-kota lain di Indonesia, maka permasalahan penyediaan lahan untuk pembuangan sampah akan teratasi.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan PLTSa Merah-Putih menggunakan teknologi termal yang terbukti dan telah banyak dipakai untuk proyek waste to energy di dunia. Teknologi termal tersebut juga ramah lingkungan karena dilengkapi dengan pengendali polusi. Selain itu, PLTSa ini ekonomis dan cocok digunakan untuk karakter sampah di Indonesia yang umumnya tercampur karena kurangnya kesadaran untuk memilah sampah sebelum dibuang.
Karakter sampah di Indonesia juga mengandung bahan organik yang tinggi, memiliki kelembapan yang tinggi, dengan nilai kalori yang rendah. Lebih jauh lagi, teknologi dan alat yang digunakan mengandung TKDN yang tinggi.
"Ini merupakan hasil kajian BPPT dan dibangun dengan mitra lokal. Sebagian besar peralatan merupakan produksi dalam negeri sehingga kami dengan bangga menamakannya PLTSa Merah-Putih," ungkap Riza.
Sementara itu, Menristekdikti M Nasir menyinggung bahwa yang terpenting adalah pengelolaan sampah bukan listriknya, melainkan upaya membuat kota lebih bersih.
"Jangan sampai berpikir untuk menghasilkan energi, tapi berpikir bagaimana Jakarta bersih, Bekasi bersih, itu yang penting. Kita jangan menghitung berapa biaya per kWh-nya," pungkas Menristekdikti.


































































































   5   6   7   8   9