Page 12 - KLIPING BELMAWA 13 MARET (SORE)
P. 12
Judul
Kemenristekdikti Tantang Alumni Insitut Seni Budaya Lahirkan Industri Kreatif
Media
Merdeka.com
Terbit
13 Maret 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://www.merdeka.com/peristiwa/kemenristekdikti-tantang- alumni-insitut-seni-budaya-lahirkan-industri-kreatif.html
PR VALUE
Rp.30.000.000
Jurnalis
Ratu Annisaa Suryasumirat
Merdeka.com - Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Ismunandar menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional yang digelar oleh Ikatan Alumni Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI).
Ismunandar mengatakan, mesin maupun artificial intelligence yang identik dengan revolusi industri 4.0 tidak akan dapat membunuh kreativitas dan seni dalam diri manusia.
Ia pun berpesan agar alumni ISBI terus bersinergi dengan almamater untuk melahirkan industri kreatif dan seni. Hal ini guna mewujudkan program pemerintah untuk mendorong pemajuan kebudayaan dan menciptakan lapangan kerja kreatif.
"Prioritas nasional berkaitan dengan revolusi industri 4.0 sebenarnya berkaitan dengan otomatisasi. Namun, semuanya seolah tidak berkaitan dengan seni, padahal ada di semua lini pekerjaan (kesenian) ini. Seperti desain, kreativitas, dan sebagainya itu sangat dibutuhkan. Kreativitas dan seni itu sesuatu yang tidak bisa diotomatisasi," tutur Ismunandar di Kampus ISBI, Bandung (12/3) melalui sebuah pernyataan tertulis.
Ia menjelaskan, selain ilmu kesenian, mahasiswa ISBI juga harus dibekali dengan general education. Yaitu seperti pendidikan bela negara serta literasi baru, seperti literasi data, teknologi, dan manusia. Karenanya, mata kuliah kewirausahaan atau entrepreneurship menjadi penting dalam menghadapi otomatisasi revolusi industri 4.0.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa menambahkan, selain pendidikan kewirausahaan, mahasiswa ISBI juga harus dibekali mata kuliah tambahan yang mendorong lulusan ISBI. Seperti pedagogik (keguruan) serta psikologi pendidikan.
Dengan begitu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat mengoptimalkan lulusan kesenian untuk bisa mengajar di SD dan SMP.
"Memang pendidikan entrepreneur penting agar mahasiswa memahami cara memasarkan produk maupun potensi seni yang dimilikinya, karena wirausaha dan kesenian sangat berhubungan erat. Namun, ada yang juga tidak kalah penting, yaitu pendidikan pedagogik (keguruan) dan psikologi pendidikan, sehingga lulusan kesenian dapat terserap dengan baik," tukasnya.
Perlu Program Studi Baru