Page 12 - KLIPINGBPPT21032019(Pagi)
P. 12

yang lebih tangguh terhadap bencana.
Dia mengatakan teknologi terpadu deteksi dan peringatan seperti teknologi buoy, kabel, maupun radar diintegrasikan dengan sistem peringatan dini yang telah tersedia, dengan didukung oleh sistem komunikasi yang berbasis generasi 4.0.
Kemudian, perlu dimanfaatkan teknologi struktur bangunan yang tahan gempa serta teknologi penyediaan kebutuhan pokok seperti air bersih dan pangan darurat bencana untuk menangani pascakejadian bencana.
Terkait bidang transportasi, menurut Hammam, pola moda transportasi di Indonesia umumnya masih didominasi oleh transportasi darat non-rel seperti bus, truk, kendaraan roda empat dan roda dua, sedangkan transpotasi berbasis rel berkontibusi hanya tujuh persen untuk penumpang dan 0,6 persen untuk barang terhadap seluruh moda angkutan secara nasional.
Dengan pertumbuhan penumpang yang meningkat pesat sesuai dengan meningkatnya populasi dan aktivitas ekonomi, maka diperlukan moda transportasi massal berbasis rel yang berkapasitas besar, cepat, dan terjangkau bagi masyarakat.
Dia menuturkan pemakaian transportasi berbasis rel akan menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan juga mendorong penghematan energi dan penurunan polusi udara dari sektor transportasi di Indonesia, meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri sebagai implementasi untuk kemandirian bangsa.
Lebih lanjut Hammam menuturkan terkait upaya percepatan implementasi sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) perlu dilakukan penguatan infrastruktur SPBE yang terintegrasi dengan mengutamakan prinsip keamanan, interoperabilitas dan efisiensi biaya serta menggunakan teknologi terkini antara lain teknologi komputasi (cloud computing).
Dia menuturkan BPPT telah ditugaskan dan siap mengembangkan serta mengelola salah satu pusat data nasional.
Selain itu untuk meningkatkan efisiensi belanja dalam membangun aplikasi SPBE dan untuk memudahkan integrasi proses bisnis pemerintahan, BPPT siap mendukung upaya untuk mempercepat penggunaan aplikasi berbagi pakai.
"Agar tidak terjebak sebagai negara berpenghasilan menengah (middle income trap),


































































































   10   11   12   13   14