Page 22 - KLIPINGBPPT21032019(Pagi)
P. 22
Foto: Republika TV/Surya Dinata
BPPT akan berfokus pada empat bidang teknologi nasional.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan berfokus pada empat bidang teknologi nasional. Yaitu, kebencanaan, sistem pemerintahan berbasis elektronik, transportasi perkeretaapian, dan inkubasi bisnis teknologi atau technopreneur.
"Kami akan leading (memimpin) di bidang teknologi kebencanaan, transportasi, kita juga harus leading di bidang melahirkan perusahaan pemula berbasis teknologi," kata Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Hammam Riza kepada wartawan di sela-sela acara Kongres Teknologi Nasional (KTN) 2019 di Gedung BPPT, Jakarta, Rabu (20/3).
Empat bidang itu juga menjadi fokus pembahasan dalam Kongres Teknologi Nasional 2019, yang sesuai dengan isu aktual dan juga mendukung akselerasi program prioritas pembangunan pemerintah. Penyelenggaraan Kongres Teknologi Nasional (KTN) 2019 mengangkat tema "Penguatan Sumber Daya Manusia Iptek Sebagai Penghela Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Maju Dan Mandiri".
Selain sebagai media penyampaian hasil-hasil inovasi dan layanan teknologi yang telah dicapai, KTN juga menjadi media komunikasi intensif antara pemangku kepentingan, ruang mediasi antara perekayasa dengan dunia industri serta wujud pertanggungjawaban kepada publik terhadap kinerja BPPT, lembaga riset, perguruan tinggi dan industri. Dengan letak geografis Indonesia yang rawan bencana geologi dan hidrometeorologi, maka teknologi kebencanaan menjadi upaya penanganan dan mitigasi bencana.
Karena itu, Hammam menilai perlu dilakukan percepatan penggunaan teknologi peringatan dini, mitigasi, maupun penanganan darurat dan pemulihan pascabencana. "Dalam bencana hidrometeorologi, teknologi peringatan dini bencana harus lebih sistematis, terpadu, dan mudah dipahami oleh masyarakat," ujarnya.
Dia menuturkan BPPT perlu menjadi yang terdepan untuk membangun sebuah sistem peringatan dan pencegahan dini kekeringan dan kebakaran hutan dengan memadukan kapasitas dan kapabilitas yang telah tersedia di berbagai kementerian dan lembaga. Sementara untuk bencana geologi, dia mengatakan perlu dilakukan pemetaan wilayah