Page 9 - KLIPINGBELMAWA13032019 (pagi)
P. 9

Saat ini tantangan yang dihadapi generasi milenial jauh lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Risiko generasi sekarang dengan tantangan semakin kompleks sehingga daya tahan harus semakin diperkuat.
"Siapa yang bisa menduga dengan latar belakang tadi. Anak-anak dulu kalau gagal masih bisa survive, karena tingkat persaingan luar biasa," ujarnya
Untuk itu, Tri Hanggono Achmad mengatakan bahwa hubungan antara mahasiswa, dosen, dan lingkungan sekitarnya sangat penting untuk mencegah terjadinya bunuh diri.
Ia juga sedang mengembangkan program konseling untuk mahasiswa. Dalam program tersebut, diharapkan dosen dapat berinteraksi dengan mahasiswa.
Sementara itu, hal serupa juga disampaikan Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti, Ismunandar.
Ia mengatakan bahwa tantangan mahasiswa saat ini adalah membangun interaksi yang kuat, baik antar mahasiswa, dengan dosen, atau lingkungan sekitarnya.
"Karena sekarang orang banyak melakukan interaksi di media sosial sehingga komunikasi manusia dengan manusia kurang. Ini menjadi tantangan kampus bagaimana sekarang sisi yang kurang itu ditambal oleh kampus," ujarnya.
Meski saat ini kampus mendorong mahasiswa belajar secara online, tetapi interaksi tatap muka, menurutnya tidak boleh hilang.
"Kuliah mereka banyak, mahasiswanya yang banyak berbicara di depan publik, presentasi. Seminar itu mahasiswanya bukan dosennya, mereka lebih aktif," ujarnya.
Ia juga mengatkaan bahwa saat ini, tantangan jaman lebih besar dan kompleks dibanding dulu.
"Jadi yang ingin kami tekankan sekarang ini adalah generasi muda jangan mudah menyerah. Jika ada kegagalan jangan dianggap final akhir dari dunia. Karena sebetulnya justru kita dididik atau belajar dari kegagalan," ujarnya.
  Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul 3 Mahasiswa Unpad Bunuh Diri, Rektor Unpad dan Kemenristekdikti: Tantangan Jaman Lebih Besar, http://jabar.tribunnews.com/2019/03/12/3-mahasiswa-unpad-bunuh- diri-rektor-unpad-dan-kemenristekdikti-tantangan-jaman-lebih- besar?page=all. Penulis: Hilda Rubiah  Editor: Theofilus Richard


































































































   7   8   9   10   11