Page 5 - KLIPINGBELMAWA25122019PAGI
P. 5
manajemen uang.
Dulunya dipegang sendiri oleh kepala desa, dan pertanggungjawabannya tidak kompleks. Kini seiring dana besar, pertanggungjawabannya juga kian detail.
"Apalagi ketika ada desa yang tertinggal, maka dana yang diberikan justru semakin besar karena butuh bantuan lebih banyak. Di sinilah perlu SDM yang siap mengelola dana desa untuk output yang jelas bagi masyarakatnya, baik sosial budaya maupun infrastruktur," ujar Halim.
Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Dirjen Belmawa), Ismunandar menanggapi pesan dari Halim Iskandar. Menurutnya, beberapa konsep perekonomian dan pembangunan desa dapat dibantu oleh perguruan tinggi melalui riset, pengabdian masyarakat, atau Kuliah Kerja Nyata (KKN). Misalnya dalam konsep desa digital, hutan rakyat, dan lain sebagainya.
Ditjen Belmawa pun juga memiliki program Hibah Bina Desa yang sudah terselenggara delapan tahun dan sudah berkontribusi di masyarakat desa dalam berbagai bidang. "Banyak sekali yang dapat dikerjakan oleh perguruan tinggi dalam membangun desa. Saya harap ke depannya dapat lebih bersinergi lagi dengan baik," papar Ismunandar.
Secara khusus Halim meminta bantuan kepada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang memiliki Fakultas Ilmu Keolahragaan. ”Sebagai contoh sederhana, mohon dukungannya, khususnya kepada kampus yang memiliki FIK (Fakultas Ilmu Keolahragaan). Halim menjelaskan, 2021 akan diselenggarakan piala dunia U20 di Indonesia.
"Di Kemendes ada liga desa. Liga desa tersebut perlu dimodifikasi sedemikian rupa sekaligus menyemarakkan piala dunia,” tuturnya.