Page 7 - KLIPINGBELMAWA05052019(SORE)
P. 7
Kemenristek-dikti, Didin Wahidin, mengatakan, KRI merupakan agenda tahunan yang tujuannya bukan semata-mata untuk mengembangkan ilmu robotika. Kontes ini juga sebagai media pembelajaran berbasis proyek.
"Mereka mulai berlajar dari membuat proposal, membuat robot, mengadu robot, dan mengevaluasi robotnya. Selain mengasah ilmu robotika, mereka juga mengasah kerja sama tim, sopan santun menghargai lainnya, daya juang, tidak hanya robotnya," katanya.
Sementara, Rektor Itenas, Imam Aschuri, mengatakan, persaingan di regional 2 ini tergolong sengit. Kompetisi itu juga tidak membedakan antara perguruan tinggi negeri dan swasta sehingga membangun atmosfer yang sangat baik.
Imam menambahkan, ajang ini penting untuk berbagi pengetahuan dan berjejaring. "Menang kalah itu sudah biasa. Bagaimana mereka melakukan yang terbaik, itu yang harus kita bangun. Kalau terbaik pasti bermanfaat untuk bangsa dan negara," katanya.***