Page 6 - KLIPINGBPPT26102019PAGI
P. 6

adaptasi kekeringan musim kemarau di kawasan bendung Ranggon, Majalaya, Karawang, Jawa Barat, Kamis (25/7/2019). ANTARA/M Ibnu Chazar Jakarta (ANTARA) - Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memulai operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) pada Jumat, di daerah tangkapan air waduk Kaskade Citarum Jawa Barat untuk menambah kapasitas air di waduk itu.
Kepala Balai Besar TMC BPPT Tri Handoko Seto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat malam mengatakan operasi TMC direncanakan dilaksanakan dalam 20 hari kegiatan penerbangan. Namun jika masih ada kebutuhan, operasi TMC dapat dilanjutkan.
Seto mengatakan penerbangan perdana kegiatan TMC di daerah tangkapan air waduk Kaskade Citarum dimulai Jumat (25/10) dengan menggunakan pesawat jenis CASA 212- 200 registrasi PK-PCT milik PT Pelita Air Service.
Kegiatan TMC yang mendatangkan hujan untuk mengisi air di daerah tangkapan air waduk ini merupakan kerja sama antara BBTMC BPPT dengan Perum Jasa Tirta II, PT Indonesia Power dan PT Pembangkitan Jawa Barat, dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, Pusat Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca juga: Sejumlah waduk akan dibangun pada 2019 di Jabar
Waduk Kaskade Citarum terdiri dari Waduk Saguling, Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur yang merupakan tulang punggung dari ketersediaan pasokan listrik di wilayah Jawa Bali. Waduk Saguling memiliki kapasitas produksi 4x175,8 MW, sedangkan Waduk Cirata berkapasitas 8x126 MW dan Waduk Jatiluhur 187 MW.
Selain untuk produksi listrik, Seto menuturkan air yang bersumber dari Waduk Kaskade Citarum juga digunakan untuk pertanian di Jawa Barat, termasuk memenuhi kebutuhan air baku bagi industri, masyarakat Jakarta dan sekitarnya.
Untuk membantu pengamatan cuaca dan kondisi awan di wilayah target, sudah ditempatkan personel di dua lokasi Pos Pengamatan Meteorologi (Posmet), yaitu di daerah Ciwidey dan Purwakarta.
Hasil pengamatan cuaca dan potensi awan hujan akan dilaporkan setiap saat oleh petugas di Posmet kepada Tim Pelaksana di Posko untuk dianalisis dan dijadikan sebagai masukan guna menentukan strategi pelaksanaan penyemaian awan setiap harinya.
Baca juga: Jabar prioritaskan hujan buatan di kawasan bendungan


































































































   4   5   6   7   8