Page 4 - KLIPING BELMAWA 23 MEI PAGI
P. 4

Sementara untuk mengantisipasi kerusakan robot, untuk kompetisi nasional robot akan dibawa tim pribadi.
Prestasi Tim Prolitag Pro ini telah mampu mengungguli tim Papuma_IR64 dari Politeknik Negeri Jember di peringkat 2 dan tim RISMA dari ITS Surabaya di peringkat 3 dalam seleksi regional.
Ketua Tim Politag-Pro, Astra Nico Prastyo mengucap syukur atas pencapaian yang diperoleh timnya.
“Senang dan bangga sekali bisa juara. Padahal, saingannya kalau boleh dibilang berat-berat, seperti ITS dan juga PENS,” tuturnya.
Ia mengungkapkan tim Untag telah dua kali mengikuti kontes robotika, namun gagal di babak penyisihan.
Oleh karenanya, untuk mengikuti KRI 2019 ini, tim Politag-Pro membuat persiapan sematang mungkin.
“Persiapannya kurang lebih 3 bulan. Mulai dari merancang desain sampai mengikuti perlombaan,” ujar mahasiswa Fakultas Vokasi Prodi Manufaktur itu.
Untuk kendala, Astra menyebutkan yang paling susah di antara persiapan mereka mengikuti ajang robot tahunan bergengsi ini adalah merancang desain.
“Desainnya sempat salah jadi robotnya juga sempat rusak. Namun, ia sangat bersyukur atas dukungan dari timnya. Mental teman-teman luar biasa. Alhamdulillah. Walaupun berkompetisi dengan kampus-kampus besar, ngga terpengaruh. Percaya dirinya juga bagus,” ujarnya.
Iapun menjelaskan robot buatan timnya mampu unggul dalam hal kecepatan meskipun kurang stabil.
“ Jadi di beberapa rintangan mereka mengalami gangguan dan error. Sedangkan robot milik kami tingkat kestabilannya cukup baik jadi jarang ada error,” terangnya.
Desain robot tim Politag-Pro yang dimiliki juga unik dengan adanya empat buah kaki seperti kuda.
Dimas mengaku rancangan desain tersebut melihat dari tema besar KRAI 2019 yaitu Sang URTUU Agung Menyebarkan Pengetahuan dan juga dari sistem pertandingan.
“Kami memang sudah betul-betul melihat rule sistem pertandingan sehingga robot kami dianggap yang paling mendekati rule. Tidak banyak yang berkaki kuda seperti kita, melainkan memakai diesel seperti sistem kereta api,” urainya.


































































































   1   2   3   4   5