Page 7 - KLIPINGBPPT18032019 (SORE)
P. 7

]’;
Judul
Membedah Urgensi Pembentukan Badan Riset Nasional
Media
Republika.co.id
Terbit
18 Maret 2019
Tone
Netral
Hal/li nk
https://m.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/pojwdu 382/membedah-urgensi-pembentukan-badan-riset-nasional
PR VALU E
0
Jurnal is
Sapto
Membedah Urgensi Pembentukan Badan Riset Nasional
Senin 18 Mar 2019 14:20 WIB
Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana pembentukan Badan Riset Nasional (BRN) kembali disebut dalam debat antar-calon wakil presiden (Cawapres) Pilpres pada Ahad (17/3). Sebelum disampaikan oleh Cawapres nomor urut 01, Maruf Amin, ide pembentukan BRN sebelumnya sudah sempat dilontarkan oleh Capres 01, Joko Widodo, sekaligus sebagai pejawat.
Pasangan kandidat 01 memandang bahwa pembentukan BRN harus dilakukan untuk mengoordinasi lembaga dan instansi yang sebelumnya 'jalan sendiri-sendiri' dalam melakukan riset.
Namun, ide itu disanggah oleh kubu seberang. Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, melihat bahwa pembentukan BRN justru menambah beban birokrasi dan tidak menjawab tantangan riset yang sebetulnya yakni koneksi antara riset dengan industri. Prabowo-Sandi juga ingin memberikan insentif bagi badan usaha dan industri yang berkomitmen melakukan investasi di bidang riset. Insentif yang diberikan pun, ujar Sandi, bisa dalam bentuk insentif fiskal atau nonfiskal.
Lantas sejauh mana urgensi pembentukan BRN? Republika.co.id mencoba membedahnya bersama para peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef). Peneliti Indef, Hanif Muhammad, memandang bahwa koordinasi tentang riset memang menyumbang 'biaya termahal' dalam mendorong perkembangan riset Tanah Air. Ia menyampaikan pengalamannya dalam melakukan


































































































   5   6   7   8   9