Page 10 - KLIPINGBELMAWA15122019PAGI
P. 10
Judul
Masjid Kampus Punya Peran Kembangkan Toleransi dan Moderasi Agama
Media
Suara Merdeka
Terbit
15 Desember 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://www.suaramerdeka.com/news/baca/210371/masjid- kampus-punya-peran-kembangkan-toleransi-dan- moderasi-agama
PR VALUE
15,000,000
Jurnalis
Sugiarto
Masjid Kampus Punya Peran Kembangkan Toleransi dan Moderasi Agama
Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Belmawa Kemdikbud RI), Prof Dr Ismunandar sàat menyampaikan materi dihadapan peserta workshop. (suaramerdeka.com/Dok) YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Belmawa Kemdikbud RI), Prof Dr Ismunandar mengatakan, masjid kampus memiliki peran dan andil sebagai pembina dalam mengembangkan toleransi aktif dan moderasi agama. Peran masjid kampus dalam hal tersebut, dinilai bisa mengatasi persoalan karakter masyarakat, khususnya dalam konteks pendidikan karakter. Hal ini disampaikan Ismunandar, saat menjadi Keynote Speaker dalam acara pembukaan Wokrshop Nasional Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI).
Acara yang bertemakan “Revitalisasi Peran Masjid Kampus Dalam Rangka Pemberdayaan Umat Menuju Pengokohan Ideologi Bangsa” ini digelar di Gedung KH Ibrahim Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Sabtu (14/12) hingga Minggu (15/12) diikuti 170 peserta dari 90 masjid kampus di Indonesia.
Lebih lanjut Ismunandar memaparkan materi terkait metode pendekekatan pendidikan yang dipilih Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makariem, B.A, M.B.A yaitu 6C creative, critical thinking, compassation, connectivity, colaboration, communication, dan computational logic atau yang lebih sering disebut 6C.
“Tak hanya itu, pendidikan karakter itu juga penting. Maka dari itu, terkait dengan pendidikan karakter ini, saya rasa AMKI memiliki peran dan andil untuk menanamkan karakter yang baik pada mahasiswa. Selain itu, AMKI juga berperan sebagai pembina untuk mengembangkan toleransi aktif dan moderasi agama menuju Indonesia maju, sesuai dengan tema AMKI hari ini,” katanya.
Peran tersebut, menurut Ismunandar, dapat dibentuk melalui literatur keagamaan dengan mengajarkan pendidikan agama dalam masyarakat majemuk. Bukan dengan saling menghakimi kepercayaan orang lain, melalui Pancasila.
''Karena Pancasila merupakan titik temu antara agama dan demokrasi, melalui prinsip kesetaraan warga negara di depan hukum (citizenship), dan kohesivitas sosial sebagai modal kultural dan modal sosial bangsa Indonesia, katanya lagi.