Page 23 - KLIPINGBELMAWA08042019(PAGI)
P. 23

lapangan. Untuk itu, audit mutu harus dilakukan secara utuh dan tidak lagi sekadar formalitas.
Menurut dia, setiap perguruan tinggi juga perlu memiliki banyak tenaga auditor yang kompeten dan terkualifikasi. Kegiatan ini harus dilakukan berbasis kesadaran internal, bukan karena adanya tuntutan regulator atau perintah Kemenristek-dikti.
"Jika audit bisa dilakukan rutin per semester, ditangani oleh tenaga yang kompeten, kemudian ada tindak lanjut hasil, maka akselerasi perbaikan mutu lembaga akan terjadi," jelas dia yang kini menjabat sebagai rektor Universitas Widya Mataram Yogjakarta.
Audit mutu yang benar juga akan mewujudkan budaya mutu di perguruan tinggi. Artinya perguruan tinggi tersebut sudah memiliki modal besar untuk bersaing bukan saja pada level lokal, atau bahkan nasional, tetapi juga global. Akreditasi unggul juga akan mudah diperoleh, bahkan akreditasi internasional.


































































































   21   22   23   24   25