Page 4 - KLIPINGBELMAWA20102019PAGI
P. 4
(prodi) pada LPTK berdasarkan hasil akreditasi prodi dan LPTK. Dengan begitu masing- masing prodi kuota mahasiswanya disesuaikan dengan akreditasi.
“Pembatasan kuota untuk calon mahasiswa baru ini berlaku untuk semua, baik itu (LPTK) negeri maupun swasta akan dibatasi semua. Kalau akreditasinya C berapa, B berapa, dan A berapa,” kata Nasir pada konferensi pers terkait Bedah Kinerja Capaian 5 Tahun Kemristekdikti, di Gedung Kemristekdikti, Jakarta, Jumat (18/10/2019) petang.
Menurut Nasir, LTPK dengan akreditasi A saat ini telah membatasi diri dalam penerimaan mahasiswa baru. Mereka benar-benar fokus pada mutu lulusan sehingga mahasiswa yang diterima benar-benar yang siap. Maka, tugas pemerintah yang akan datang harus menyelesaikan masalah LPTK dengan akreditasi belum maksmimal.
Nasir menuturkan, proses pembatasan kuota ini akan berlaku pada ajaran baru. Pasalnya, ia telah mengintruksikan Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) untuk membuat skema pembatasan kuota pada LPTK yang disesuaikan dengan akreditasi.
Nasir menjelaskan, bagi LPTK yang melanggar aturan dengan tetap menerima atau membuka pendaftaran mahasiswa baru melebihi kuota yang diberikan untuk masing- masing prodi, maka mahasiswa yang melebih kuota tersebut tidak terdaftar dalam laman forlap pangkalan data pendidikan tinggi (PDPT) Kemristekdikti.
“Misalnya perguruang tinggi A, kuota mahasiswa yang diberikan 150 orang dan dia menerima 155 mahasiswa maka lima mahasiswa hilang tidak bisa masuk pangkalan data pendidikan tinggi,” ujarnya.
Selain itu, mantan rektor Universitas Diponegoro (Undip) ini juga mengatakan, selain calon mahasiswa baru, Kemristekdikti juga memperketat seleksi pendidikan profesi guru (PPG) sehingga kualitas mahasiswa calon guru ini benar-benar diisi oleh anak terbaik untuk menjadi guru profesional.
Nasir menuturkan, pada era disrupsi inovasi ini, kurikulum pendidikan tinggi sepenuhnya diserahkan pada perguruan tinggi. Dalam hal ini, kurikulum LPTK juga diserahkan pada kampus. Sehingga permintaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar guru dapat mengajar siswa multisubject dapat dipenuhi oleh masing-masing perguruan tinggi penyelenggara LPTK.
“Jadi guru disiapkan untuk mengajar mata pelajaran linear seperti matematika belajar fisika silakan. Tapi yang saya tekankan jangan sampai pendidikan matematika tetapi disisipkan mata kuliah untuk menjadi guru bahasa Indonesia. Ini enggak nyambung nanti,” ucapnya.