Page 18 - KLIPINGBPPT18092019PAGI
P. 18

Judul
BPPT Pakai Teknologi Penyemaian Awan untuk Atasi Kebakaran Hutan, Apa Itu?
Media
Kompas
Terbit
18 September 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/17/170000265/bppt- pakai-teknologi-penyemaian-awan-untuk-atasi-kebakaran-hutan- apa-itu-?page=all
PR VALUE
Rp 60,000,000
Jurnalis
Rosiana
BPPT Pakai Teknologi Penyemaian Awan untuk Atasi Kebakaran Hutan, Apa Itu? Kompas.com - 17/09/2019, 17:00 WIB BAGIKAN: Komentar Ilustrasi hujan(KOMPAS/IWAN SETIAWAN) Penulis Rosiana Haryanti | Editor Resa Eka Ayu Sartika JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mengakibatkan berbagai masalah. Sebagaimana diketahui saat ini muncul beberapa titik api baik yang tersebar di berbagai wilayah seperti Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan daerah-daerah lainnya. Selain jarak pandang yang semakin terbatas, asap dari kebakaran juga menyebabkan penyakit dan mengganggu aktivitas masyarakat. Salah satu cara untuk menanggulangi asap dan karhutla adalah dengan menerapkan penyemaian awan (cloud seeding) atau kerap disebut oleh masyarakat sebagai hujan buatan. Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ( BPPT), Tri Handoko Seto menuturkan, penyemaian awan adalah teknologi modifikasi cuaca untuk menambah atau mengurangi curah hujan. Baca juga: Dampak Kebakaran Hutan, Penerbangan Lion Air dan Wings Air Terlambat "Jadi penyemaian awan atau dikenal orang hujan buatan ya, padahal namanya teknologi modifikasi cuaca itu ada untuk menambah atau mengurangi curah hujan," ucap Seto menjawab Kompas.com, Senin (16/9/2019). Adapun untuk menanggulangi kebakaran hutan, maka teknologi modifikasi cuaca diperlukan untuk menambah curah hujan. Seto mengatakan, untuk mengurangi dampak karhutla maka bisa dilakukan setiap hari tergantung keberadaan awan di daerah tersebut. Namun, untuk menerapkan modifikasi cuaca dengan teknik ini, maka salah satu hal yang diperlukan adalah keberadaan awan. Tanpa adanya awan, maka penyemaian akan sulit dilakukan. Sebelum melakukan penyemaian, maka sebelumnya, petugas di lapangan akan mengukur parameter cuaca, temperatur, kelembapan, hingga tekanan, dan parameter lain untuk memprediksi kemungkinan tumbuhnya awan. Kemudian setelah keberadaan


































































































   15   16   17   18   19