Page 3 - KLIPINGBELMAWA15042019(SORE)
P. 3
Judul
Tone
Nilai UTBK Muncul 10 Hari Kemudian
Media
Suara Merdeka
Terbit
15 April 2019
Netral
Hal/link
Jurnalis
19
PR VALUE
Rp.108,000,000
Pratjna
SENIN,15APRIL 2019
hasa Milenial
mawati
a-beda sesuai dengan ya untuk berinteraksi masyarakat (Azizah,
at, Wardani, 2017).
am bahasa yang digu- eh mahasiswa pada era pun memiliki ciri khusus. dan ragam bahasa maha- cara umum dapat dides-
n sebagai berikut. Misal- bahan akhiran ñkan men- Mahasiswa dalam berko- si dengan dosen, baik angsung maupun tidak banyak yang mengubah ñkan menjadi akhiran ñin ggunakan akhiran ñin di a tertentu. Kemudian per- vokal /a/ menjadi /?/. swa juga mempunyai rungan mengubah vokal adi /?/ dalam komunikasi alam konteks perkulia- perti kata teman-temabn rubah menjadi temen-
mudian pemilihan kata ang sering salah. Kata ng paling sering digu- ecara tidak benar adalah
, Anda, dan kita.
na kata aku dan makna
a yang dijelaskan dalam pat dijadikan dasar pemi- a ganti orang yang tepat engan konteks komu-
Kata aku dan kata saya KBBI bermakna sama, a penjelasan perbedaan penggunaan. Kata aku an dalam ragam akrab, an kata saya digunakan agam resmi atau biasa. ena itu, dapat dipastikan hasiswa berkomunikasi osenhendaknyamemilih nakan kata saya meski- hasiswa sudah sangat ngan dosen, tetapi kon- mi dalam komunikasi sen dan mahasiswa harus kan sebagai bentuk real-
⇥ DisertaiNilaiRata-RataNasional
Pelaksanaan pertama ujian berupa Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) yang diselenggarakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
Nasir di Gedung Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) UI setelah melihat pelak- sanaan UTBK di kampus itu. Pandangan Keliru
Nasir juga menyampaikan, lokasi tes tidak dijadikan landasan seseorang akan diterima atau tidak. Menurutnya, pandangan sebagai calon mahasiswa yang ingin meng- ikuti tes di kampus perguruan tinggi tujuan itu pandangan yang salah.
”Tempat tes semua sama, yang penting nilainya nanti nilai yang tert- inggi. Inilah yang digunakan untuk mendaftar. Jadi, jangan khawatir, yang tes di daerah masing-masing. Katakan dari Maluku, dari Papua, kemudian dia akan ambil Uni- versitas Indonesia, silakan. Apakah nanti ada bedanya yang mengikuti tes di Papua sama yang di Jakarta? Tidak. Di mana pun lokasinya sama saja,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Lembaga Tes Masuk Pergu- ruan Tinggi (LTMPT) Ravik Karsidi menyatakan, pelaksanaan UTBK SBMPTN kali ini berbeda
dari SBMPTN tahun lalu, karena diselenggarakan tidak sekali serentak, melainkan beberapa kali. Namun, perlu upaya lebih untuk memastikan soal UTBK tidak dise- barluaskan.
”Kalau dulu model tes berbasis kertas, berbasis cetak, itu gampang sekali (disebarluaskan). Ini soalnya kita sudah punya berpuluh-puluh set yang kita sudah siapkan. Dalam satu ruangan itu, bahkan bersebelahan pun tidak bisa saling jiplak. Ini sudah kita lakukan sedemikian rupa. Wa- laupun tidak sama, namun setara. Sistem kesetaraan ini kita pertang- gungjawabkan secara ilmiah,” kata Ravik Karsidi.
Dalam UTBK SBMPTN kali ini, mahasiswa mendapat nilai ter- lebih dahulu untuk tiap sesi UTBK yang diambil. Adapun passing grade atau batas minimal untuk bisa masuk ke tiap PTN, tahun ini belum dapat dilihat. Namun, lanjutnya, LTMPT akan memberikan data statistik yang dapat digunakan mahasiswa untuk menentukan PTN yang dituju. (nya- 40)
Nilai UTBK Muncul 10 Hari Kemudian
Pelaksanaan tersebut dimonitor oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir dari Papua yang paling awal melaksanakan UTBK hingga Aceh melalui telekonferensi ke seluruh pelaksana UTBK sejak pukul 07.00 di Gedung BPPT Jakarta.
UTBK kali ini banyak kemuda- han bagi peserta, termasuk tes yang dapat dilakukan di setiap provinsi dan nilainya akan muncul 10 hari setelah tes beserta nilai rata-rata secara nasional.
”Saya berharap jangan sampai gugup atau risau. Silakan Anda mendaftar, masih ada waktu yang cukup, yaitu 24 kali tes. Ini masih ada
kesempatan banyak,” pesan Men- ristekdikti Mohamad Nasir kepada seluruh peserta UTBK.
Setelah memeriksa lokasi UTBK di seluruh Indonesia, ia juga berkesempatan melihat pelaksanaan UTBK di salah satu lokasi UTBK, yaitu kampus Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta. Di hadapan awak media, Menristekdikti menya- takan, peserta UTBK diharapkan dapat belajar dari tes pertamanya untuk mencoba lagi pada tes kedua apabila dia merasa belum maksimal pada tes pertama.
”Kalau dia pada saat tes, nilainya dirasa kurang yakin, diberi kesem- patan lagi untuk tes kembali. Dua kali dia bisa melakukan tes ini,” ungkap
UJIAN DOKTOR :
SM/dok