Page 3 - KLIPINGBPPT2472019SORE
P. 3

Judul
BPPT: Hujan Buatan Tetap Butuh Dukungan Alam
Media
CNN Indonesia
Terbit
24 Juli 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190723153645-199- 414751/bppt-hujan-buatan-tetap-butuh-dukungan-alam
PR VALUE
Rp.30,000,000
Jurnalis
CNN Indonesia
Jakarta, CNN Indonesia -- BPPT menyebut proses modifikasi cuaca dengan hujan buatan tetap membutuhkan bantuan alam. Sebab, hujan buatan hanya mempercepat proses pembentukan awan hujan. Modifikasi tidak bisa dilakukan tanpa adanya awan tersebut.
Kepala BBTMC BPPT, Tri Handoko Seto menguraikan bahwa hujan buatan tidak dapat diartikan secara harfiah sebagai pekerjaan membuat hujan. Karena teknologi ini berupaya untuk meningkatkan dan mempercepat jatuhnya hujan.
"Hujan buatan atau teknologi modifikasi cuaca ini adalah, dengan cara melakukan penyemaian awan (cloud seeding) menggunakan bahan-bahan yang bersifat higroskopik (menyerap air) sehingga proses pertumbuhan butir-butir hujan dalam awan akan meningkat dan selanjutnya akan mempercepat terjadinya hujan," papar pria yang akrab dipanggil Seto tersebut, seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima, Selasa (23/7).
Lihat juga: BNPB, BMKG, BPPT Siapkan Hujan Buatan Jelang Puncak Kemarau
Menurut Kepala BPPT Hammam Riza, hujan buatan akan lebih efektif jika kondisi atmosfer ideal, ketika ada awan potensial. Sementara pada masa menjelang puncak musim kemarau, potensi keberadaan awan-awan itu kecil.
TMC yang dilakukan oleh BPPT melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC), adalah sebuah pemanfaatan teknologi yang berupaya inisiasi ke dalam awan. Agar proses yang terjadi di awan lebih cepat, dibandingkan dengan proses secara alami.
Sehingga, opsi menerapkan teknologi modifikasi cuaca untuk menciptakan hujan buatan sebagai solusi mengatasi kekeringan, membutuhkan prediksi iklim dan cuaca yang akurat.
Seto menambahkan hujan buatan akan makin potensial jika didukung oleh awan yang banyak. Sebab, makin banyak awan akan menghasilkan hujan yang lebih banyak juga. Awan potensial yang dimaksud adalah intraseasonal monsoon.
Lihat juga: 55 Kabupaten/Kota Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan
"Pada Rakor tadi menurut data BMKG, kondisi cuaca saat ini tidak memungkinkan adanya potensi awan utk membuat menjadi hujan di wilayah Jawa, Bali hingga NTT secara


































































































   1   2   3   4   5