Page 535 - taiwan
P. 535
Umban diantar oleh pak Dian (staff kantor RNT) berangkat dari Tegal
menuju Bandara Soekarno-Hatta. Setelah di Bandara pak Dian yang
mengurus keberangkatan Umban.
6. Pada pukul 17:00 Umban diterbangkan dari Bandara Soekarno-Hatta
transit ke negara Abudabi, kemudian dari Bandara Abudabi Umban
langsung diterbangkan ke negara Mauritius.
1. Setibanya di bandara Mauritius Umban langsung dijemput oleh pihak
2. Masa Penempatan
agency kemudian Umban langsung dibawa ke hotel untuk karantina
selama 1 minggu, setelah 1 minggu kemudian Umban dibawa ke dermaga
Mauritius, setibanya di dermaga Umban diperintahkan oleh pihak agency
untuk naik ke kapal Tug Boat, setelah 5 menit perjalanan Umban tiba di
kapal Shin Lian Fa 168.
2. Setelah naik kapal Umban disambut oleh teman-teman ABK, kemudian
mandor memberikan alas tempat tidur yang baru kepada Umban.
3. Setelah 5 hari di Pelabuhan, kapal mulai berlayar menuju tempat operasi
selama 1 minggu perjalanan, selama di perjalanan Umban sudah mulai
bekerja mempersiapkan alat tangkap dan berjaga-jaga di kapal.
4. Kapal Shin Lian Fa 168 menangkap ikan jenis Tuna, Marlin, Meka, jika tidak
sengaja menangkap ikan Hiu maka akan dilepas kembali atau Yoka akan
dipotong.
5. Umban di kapal bertugas mengoperasikan Holler, memproses ikan dan
menyelam untuk membersihkan baling-baling kapal.
6. Untuk makan masih layak untuk dikonsumsi, air minum dari air mineral,
menurut keterangan Umban, selama bekerja di atas kapal Shin Lian Fa 168
tidak ada kekerasan.
7. Umban bekerja 12-14, kemudian untuk istirahat 4-6 jam.
8. Setelah 4 bulan berlayar, kapal akan bersandar di Pelabuhan Mauritius,
berbarengan akan membongkar hasil tangkapan yang akan dipindahkan ke
kontainer, Umban kurang lebih berlayar selama 1 tahun dan 3 kali
bersandar.
9. Bersandar yang ke tiga, Kapal melakukan sandar di Pelabuhan Mauritius
sekitar bulan Oktober 2022, setelah 1 bulan di Pelabuhan kapal Shin Lian
Fa 168 diperintahkan oleh petugas Pelabuhan untuk jangkaran di Tengah,
pada saat kapal Jangkaran di Tengah, kapal Shin Lian Fa mati mendadak
atau mengalami kerusakan, kemudian kapal diterpa ombak karena badai
dan akhirnya kapal rusak parah.
10. Akibat dari kerusakan tersebut, dari bulan Oktober 2022 sampai tanggal 16
Maret 2024 kapal tidak pernah berlayar ke laut lagi.
11. Umban dan ABK lainnya hanya menunggu di atas kapal, selama menunggu
di kapal untuk makan minum diberikan oleh bos kapal, namun sampai saat
ini Umban mengatakan bahwa bos memberikan uang hanya 1000 rupes
yang menurutnya uang tersebut tidak cukup untuk biaya kebutuhan
sehari-hari apalagi bos kapal juga memberikan uang tidak menentu kadang
1 minggu kadang 2 minggu.
12. Untuk gaji Umban dari bulan Desember 2023 sampai 16 Maret 2024
belum dikirimkan oleh pihak PT. RNT atau Agency.