Page 83 - Pedoman Strategi Pengembangan Kompetensi WI
P. 83
kebaruan terkait evaluasi pelatihan ASN
secara sistematis untuk diterapkan pada
lingkup lintas instansi atau yang lebih
luas;
5.3 Mampu menjadi rujukan dalam kapasitas
evaluasi pelatihan ASN, antara lain
dalam bentuk sumber informasi, bantuan
pendampingan teknis, dan/atau
pengujian kompetensi pada lingkup lintas
instansi atau yang lebih luas.
15. Pengembangan
Kompetensi Teknis
Substantif
Keagamaan
Agama Level Deskripsi Indikator Kompetensi
D. Agama Islam
16. Fiqih Ibadah dan 5 Mampu menjadi 5.1 Mampu melakukan kolaborasi strategis
Akidah “role model” dalam mengimplementasikan penerapan
/keteladanan akidah Islam (iman, islam dan ihsan).
dalam 5.2 Mampu mengembangkan hal-hal
penerapan fiqih strategis dalam penerapan dalil-dalil Al-
ibadah (shalat, Qur’an dan Hadits terkait akidah dan
ibadah.
puasa, zakat, 5.3 Mampu melakukan kolaborasi strategis
haji) dan akidah dalam mengimplementasi rukun, syarat,
Islam (iman, dan tata cara pelaksanaan ibadah di
tauhid). masyarakat
5.4 Mampu melakukan kolaborasi strategis
dalam mengelola perbedaan cara
pandang konsep fiqih dalam pelakanaan
ibadah.
17. Pengembangan 5 Mampu 6.1. Mampu mengembangkan metode
Unit Pengumpul mengembangkan dan/atau hal-hal strategis dalam
Zakat (UPZ) pengelolaan pengelolaan zakat di masjid.
zakat. 6.2. Mampu mengembangkan metode
dan/atau strategi pengelolaan zakat
sesuai regulasi yang berlaku di
Indonesia.
6.3. Mampu mengembangkan pengelolaan
dan pendistribusian zakat maal.
6.4. Mampu mengembangkan strategi
pengelolaan zakat produktif sesuai
dengan syariah dan regulasi.
18. Pengelolaan wakaf 5 Mampu 6.1. Mampu mengembangkan strategi
mengembangkan penghimpunan wakaf sesuai Syariah.
pengelolaan 6.2. Mampu mengembangkan pengelolaan
wakaf dan wakaf sesuai regulasi.
prosedurnya. 6.3. Mampu mengembangkan prosedur
pelaksanaan wakaf.