Page 22 - E-Book Bahasa Indonesia, Elly Sofiar-Dsr
P. 22

 Pertempuran 10 November (lanjutan)
Bentrokan memuncak di Surabaya dengan terbunuhnya Brigadir Mallaby pada 30 Oktober 1945. Mobil yang ditumpangi Mallaby berpapasan dengan sekelompok milisi Indonesia. Terjadilah kesalahpahaman hingga komandan Brigade 49 tewas oleh tembakan pistol pemuda Indonesia. Mallaby tewas dalam baku tembak di dekat Jembatan Merah, Surabaya. Britania melakukan serangan balasan, tetapi pasukan pejuang Indonesia berhasil menggempur mereka selama hampir tiga minggu.
Pengganti Brigadir Mallaby mengeluarkan ultimatum, yaitu semua pemimpin dan pejuang Indonesia harus menyerahkan semua senjata lalu menyerahkan diri. Batas ultimatum tersebut adalah jam 06.00 pagi tanggal 10 November 1945. Ultimatum tersebut ditolak oleh pihak Indonesia dengan alasan bahwa Republik Indonesia (RI) waktu itu sudah berdiri dan Tentara Keamanan Rakyat telah terbentuk.
Tepatnya pada 10 November 1945 pagi tentara Inggris mulai melancarkan serangan dan terjadilah pertempuran hebat. Pertama kontak senjata antara pihak Inggris dan pasukan pejuang RI berlangsung di Perak, Surabaya. Pertempuran berlangsung menegangkan, dengan pasukan Inggris yang akhirnya menguasai garis pertama dari pertahanan Indonesia. Serangan yang dilakukan oleh pasukan Inggris sangat membahayakan keselamatan para pejuang, termasuk pengeboman pusat tempat berkumpulnya pemuda. Di akhir bulan November 1945 berakhirnya pertempuran Surabaya dengan banyak korban berguguran, baik di pihak Indonesia maupun Tentara Sekutu (Inggris).
 18






























































































   20   21   22   23   24