Page 88 - Kelas Inspiratif
P. 88

Hal ini sering sekali dihadapi oleh guru bahasa, dimana peserta didik tidak pernah menggunakan bahasa tersebut dalam kesehariannya. Dalam artikel ini penulis memfokuskan topik ke dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Karena bahasa ini asing, bagi sebagian besar peserta didik, terutama di sekolah tempat penulis mengajar, peserta didik tidak biasa menerima, mendengar, ataupun memberi instruksi dalam bahasa tersebut.
Clear Only If Known (COIK), jelas hanya jika tahu. Maka haruslah guru yakin bahwa peserta didik tahu apa yang harus mereka lakukan sebelum mengerjakan sesuatu. Ketika guru yakin bahwa peserta didik memahami apa yang guru maksud, tetapi ternyata tidak, sementara guru melanjutkan proses pembelajaran tanpa menyadari hal ini terjadi, inilah apa yang dikenal dengan COIK fallacy. Tentu saja kita ingin menghindari hal tersebut bukan?
Implementasi di Kelas
Ketika peserta didik tidak tahu apa yang harus dilakukan, padahal guru sudah menyampaikan instruksi, baik berupa konten materi ataupun pengerjaan tugas, alangkah baiknya guru bertanya pada diri sendiri apakah instruksi yang diberikan sudah cukup jelas? Berapa orang peserta didik yang kebingungan dengan apa yang harus mereka lakukan? Jika cukup banyak, saatnya guru memperbaiki cara untuk menyampaikan instruksinya.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan guru ketika memberikan instruksi di kelas untuk meminimalisir terjadinya COIK fallacy menurut Hines, Cruickshank, dan Kennedy dalam jurnalnya:
1. penggunaan contoh yang sesuai ketika menjelaskan;
2. mengulas kembali materi yang disampaikan;
3. sekali-kali bertanya untuk mengetahui pemahaman peserta didik;
4. menjawab pertanyaan dengan tepat;
5. mengulang sesuatu ketika peserta didik tidak mengerti;
6. mengajar langkah demi langkah;
7. menyediakan contoh yang cukup mengenai cara mengerjakan tugas;
8. menyediakan waktu yang cukup untuk berlatih;
9. menyampaikan materi sesuai dengan kecepatan menangkap peserta didik;
10. menjelaskan materi kemudian memberikan jeda sehingga peserta didik
mempunyai waktu untuk memikirkannya;
11. menyampaikan tujuan pembelajaran atau hal yang ingin dicapai setelah
peserta didik menerima materi tersebut; dan
12. menyampaikan materi secara logis.(Hines, Cruickshank and Kennedy, 1985:
87-99).
81














































































   86   87   88   89   90