Page 108 - Buku Paket Kelas 4 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
P. 108

     Zhenhui Guru Guo
Yongki
Guru Guo Melissa
Guru Guo
: “Ujungnya manusia tetap hidup atau tidak punah, pangkalnya manusia harus berjuang menjaga ke- seimbangan alam”.
: “Benar, nah inilah yang disebut hukum sebab akibat. Jika manusia lalai akan kewajibannya mempertahankan lingkungan hidupnya dengan baik sebagai sebab maka akibatnya kehidupan manusia akan terganggu, misalnya timbulnya berbagai macam penyakit yang menyebabkan manusia rentan. Kita telah mempelajari 2 hal, pertama hubungan manusia dengan Tian dan manusia dengan alam, masih ada satu lagi yaitu hubungan antar manusia. Mari kita baca ayat pada kitab Lunyu bab XV pasal 24, tolong Yongki membacanya”.
: “Zigong bertanya, ”Adakah satu kata yang boleh menjadi pedoman sepanjang hidup?” Nabi bersabda, “Itulah Tepasarira! Apa yang diri sendiri tiada inginkan, janganlah diberikan kepada orang lain”.
: “Apakah kalian dapat memberi contohnya”?
: “Kata Ibu, kalau tidak mau diejek, tidak boleh mengejek
orang lain”.
: “Ya benar, tepasarira atau shu kelihatannya sederhana tetapi mengandung makna yang dalam, apabila kita dapat memperlakukan orang lain seperti memperlakukan diri sendiri, alangkah indahnya hubungan manusia. Tidak ada yang saling bertengkar, saling mengejek, dan saling menang sendiri. Maka dalam agama Khonghucu dikenal Lima Hubungan Kemasyarakatan atau Wu Lun. Perhatikan gambar di bawah ini. Apa artinya”?
  96
Buku Siswa SD Kelas IV
           





















































































   106   107   108   109   110