Page 75 - Buku Paket Kelas 4 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
P. 75
.
: “Raja Muda Wei banyak bertanya kepada Nabi Kongzi tentang agama, pemerintahan, kehidupan keluarga dan lain-lainnya. Rajamuda Wei bermaksud mengajak Nabi Kongzi untuk bergabung menjalankan pemerintahan di negerinya”.
: “Tetapi Raja muda Wei yang baru menerima sedikit ajaran Nabi Kongzi sudah terpengaruh oleh permaisurinya Nanzi (baca nan ce) yang licik dan jahat”.
: “Suatu ketika Nabi Kongzi dan Raja muda Wei sedang berbincang-bincang, permaisuri Nanzi bertanya, “Apa maksud peribahasa ‘ Dari pada bermuka-muka kepada malaikat Ao (baca ao) (malaikat ruang barat daya rumah), lebih baik bermuka-muka kepada malaikat Zao (baca cao) (malaikat dapur) itu ?”
Nabi bersabda, “Itu tidak benar. Siapa berbuat dosa kepada Tuhan, tiada tempat (lain) ia dapat meminta doa”. (Kitab Lunyu III: 13)
Kemudian Nabi Kongzi meninggalkan Negeri Wei dan melanjutkan pengembaraanNya.
: “Benar-benar tidak mudah tugas mulia Nabi Kongzi. Selain perjalanan yang melelahkan, ternyata tidak semua orang mau mengikuti ajaranNya”.
: Nabi bersabda, “Yang dapat diajak belajar bersama, belum berarti dapat diajak bersama menempuh Jalan Suci; yang dapat diajak menempuh Jalan Suci, belum berarti dapat diajak bersama berteguh; dan yang dapat diajak berteguh, belum berarti dapat terus bersesuai paham”. (Kitab Lunyu IX:30)”.
: “Artinya untuk meyakinkan sesuatu bukanlah hal yang mudah karena setiap orang tentu memiliki perbedaan pendapat. Justru inilah yang menjadi tantangan kita di zaman ini bagaimana menjadikan agama Khonghucu sebagai menjadi pedoman hidup bagi umat yang memiliki latar belakang, pendidikan dan budaya yang berbeda”.
: “Menarik sekali ceritanya, tolong lanjutkan Guru”.
: “Tanggal 22 Desember nanti, datanglah ke Wen Miao untuk sembahyang Dongzhi atau Hari Genta Rohani. Sekarang marilah kita menggambar peta Zhongguo untuk lebih memudahkan pemahamannya”.
: “Baik”.
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
63