Page 213 - Buku Paket Kelas 12 PJOK
P. 213

Dampak/akibat PMS
Dampak psikologis yang seringkali terlupakan ketika terkena PMS adalah akan selalu muncul rasa bersalah, marah, sedih, menyesal, malu, kesepian, tidak punya bantuan, bingung, stres, benci pada diri sendiri, benci pada orang yang terlibat, takut tidak jelas, insomnia (sulit tidur), kehilangan percaya diri, gangguan makan, kehilangan konsentrasi, depresi, berduka, tidak bisa memaafkan diri sendiri, mimpi buruk, merasa hampa, halusinasi, sulit mempertahankan hubungan/komunikasi dengan sesama, seorang remaja akan semakin nekad/membangkang dan tidak patuh lagi pada orang tua, terlibat konfrontasi dengan sanak saudara lainnya, melemahkan perekonomian, produktivitas menurun, serta kondisi fisik dan mental yang menurun.
B. MemahamiPenanggulanganPMS
1. Penanggulangan PMS Terhadap Diri Sendiri
Beberapa cara yang bisa dilakukan dalam rangka pencegahan penyakit menular seksual sebagai berikut.
a. Bersikap setia dengan pasangan (menikah)
Pencegahan penyakit menular seksual adalah dengan
menghindari pergaulan bebas dan bersikap setia dengan pasangan sah (menikah). Dengan cara bersikap setia pada pasangan merupakan salah satu antisipasi agar banyak orang yang terhindar dari PMS. Apa susahnya bersikap setia dengan pasangan? Terlebih bila hal tersebut bermanfaat bagi perkembangan generasi berkualitas kita semua.
b. Memastikan jarum suntik yang kita pakai steril (ketika kita butuh untuk disuntik: menerima donor darah)
Pencegahan penyakit menular seksual yang berikutnya adalah dengan cara memastikan jarum suntik yang kita pakai steril dan tidak pernah dipakai oleh orang yang mengidap PMS. Selain tertular lewat hubungan seksual, PMS juga ditularkan melalui jarum suntik yang habis dipakai oleh pengidap PMS.
Bagaimana cara memastikan bahwa jarum suntik yang kita pakai di rumah sakit tersebut steril?
Sebagai pasien, kita berhak bertanya kepada dokter apakah jarum suntik yang dipakai steril. Jangan segan-segan untuk meminta jarum suntik yang steril karena hal tersebut adalah hak kita sebagai pasien.
 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 201






















































































   211   212   213   214   215