Page 111 - Buku Paket Kelas 3 Agama Buddha
P. 111
Pangeran Siddharta segera berlari menuju angsa yang sedang kesakitan. Ia segera menolong angsa tersebut. Ia mencabut panah yang menancap pada tubuh angsa. Kemudian menggendongnya dengan penuh kasih sayang. Ia pun mengobati luka angsa tersebut dengan ramuan obat yang dibuatnya sendiri.
Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 6.3 Pangeran menolong angsa
Pangeran Dewadatta yang
tiba di tempat tersebut, beru-
saha meminta angsa dari Pangeran Siddharta. Pangeran Sid- dharta menolaknya. Akhirnya terjadilah perselisihan dan saling debat. Pangeran Dewadatta bersikukuh bahwa angsa itu ada- lah miliknya karena ia yang memanahnya, sedangkan Pangeran Siddharta mengatakan bahwa ia yang berhak atas angsa itu karena ia yang menyelamatkan hidupnya.
Akhirnya Pangeran
Siddharta mengusulkan
agar permasalahan ini di-
selesaikan di pengadilan.
Mereka pun sepakat untuk
menyelesaikan kasusnya di
pengadilan. Dalam sidang
di pengadilan mereka
kembali menceritakan per-
selisihan mereka. Para
hakim di pengadilan ke-
mudian bermusyawarah.
Ada yang berpendapat se-
harusnya angsa itu menjadi
milik Pangeran Dewadatta. Ada pula hakim yang berpendapat bahwa angsa itu milik Pangeran Siddharta.
Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 6.4 Angsa menjadi milik Pangeran Siddharta
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 107