Page 54 - Buku Paket Kelas 3 Agama Buddha
P. 54
hiduplah sekawanan burung bangau. Mereka memakan ikan- ikan setiap hari. Ketika musim kemarau tiba. Air di danau pun mulai menyusut. Kawanan bangau pergi meninggalkan danau, tetapi ada seekor bangau tua yang tidak mau pergi.
Kini di danau tinggal beberapa ikan dan seekor kepiting. Melihat bangau tua yang tidak mau terbang. Kawanan ikan pun menjadi heran. Dilihatnya bangau setiap hari merenung. Tak mau memakan ikan seperti biasanya. Ikan-ikan pun memberanikan diri keluar dari persembunyiannya. Bangau ternyata tetap diam dan nampak sedih. Akhirnya ada diantara ikan yang memberanikan diri bertanya. “Hai bangau, kenapa kamu beberapa hari ini nampak sedih dan tidak memakan kami-kami seperti biasanya?”.
Oh ikan yang baik, ketahuilah. Aku sekarang sedang berlatih menjadi petapa. Kini aku menyesali perbuatanku. Sehingga tidak mau makan ikan lagi. Kawanan ikan tak percaya kata-kata bangau. Tetapi setiap kali ditanya, Bangau selalu menjawab dengan jawaban yang sama. Sehingga ikan-ikan mulai mempercayainya.
“Oh sahabatku,” kata Bangau. “Aku bersedih karena ketika aku pergi. Aku mendengar sekelompok orang akan datang kemari. Mereka akan menangkap kamu karena air mulai menyusut. Aku ingin menolongmu memindahkan ke danau lain. Di seberang hutan yang masih banyak airnya.”.
Kawanan ikan yang tidak lagi curiga. Akhirnya mau dipindahkan satu per satu. Ternyata bangau membawanya ke atas batu besar. Ia memakan ikan-ikan dengan rakusnya. Berulang kali bangau memindahkan ikan-ikan, serta memakannya satu persatu.
Kini tinggalah kepiting yang tersisa. Ketika kepiting dibawa terbang oleh bangau. Dia melihat tulang-tulang ikan berserakan di atas batu besar, kepiting sadar bahwa selama ini bangau telah menipunya. Dengan cara-cara yang licik, curang. Dengan sekuat tenaga, kepiting mencekik leher bangau, hingga lehernya putus dan mati.
50 Kelas III SD