Page 65 - Buku Paket Kelas 3 Agama Buddha
P. 65
bantu ibunya hingga larut malam. Akibatnya Ben, sering mengantuk dan sulit berkonsentrasi. Sehingga ia nampak sebagai anak bodoh karena nilainya selalu jelek.
Semangat Ben pun timbul. Ia tidak ingin dijuluki anak bodoh terus-menerus. Dengan semangat membaja, dan atas bantuan ibunya, Ben setiap minggu diwajibkan membuat ringkasan dari buku perpustakaan. Hasilnya dibacakan pada ibunya. Akhirnya Ben berhasil memperbaiki nilai-nilainya menjadi lebih baik. Sejak saat itu Ben terus bersemangat belajar tak kenal lelah. Semua mata pelajaran ia pelajari dan dikuasai dengan baik.
Ben bercita-cita menjadi seorang dokter. Setelah lulus dari SMA, ia pun melanjutkan ke Universitas. Ben lulus menjadi dokter bedah syaraf dengan nilai sempurna. Kini Ben menjadi orang yang sangat berbeda. Jika dahulu ia dijuluki anak paling bodoh di sekolah, kini ia adalah seorang dokter bedah syaraf terkenal. Berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri diraih. Ben sering tampil sebagai pembicara pada seminar- seminar kedokteran di seluruh dunia. Pada usia 32 tahun, Ben menjadi direktur Rumah Sakit Bedah Syaraf Pediatric.
(Disadur dengan perubahan dari kisah yang diceritakan oleh Agung Soni dalam Kompasiana.com Denpasar, 06 Desember 2011)
Ayo tulis pendapatmu tentang kisah di atas:
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 61