Page 97 - Buku Paket Kelas 3 Agama Buddha
P. 97
Anak sulung keluarga parkit adalah seekor betina. Saat ini tumbuh sebagai parkit muda yang dikaruniai dengan bulu yang elok. Di hutan tersebut parkit muda lumayan terkenal dan menjadi salah satu primadona. Kendati demikian parkit muda tidak pernah menjadi sombong. Parkit muda memiliki suatu pengharapan untuk dapat menjadi seekor burung parkit yang mandiri suatu hari kelak.
Selama di hutan parkit muda membekali dirinya dengan berbagai pengetahuan dan melatih dirinya lebih keras. Sebab dia sadar bahwa kehidupan di luar hutan yang jauh dari orang tua pasti akan lebih berat lagi. Parkit muda juga menyadari keelokan yang dia miliki mungkin saja suatu saat akan membawanya kedalam bahaya.
Kini parkit muda sudah dapat terbang dengan lancar dan sudah saatnya untuk menjalani kehidupan di luar hutan. Ada kekhawatiran tersendiri dalam hati orang tuanya. Tapi mereka memberikan kepercayaan yang besar bahwa dia dapat menjaga dirinya dengan baik.
Pada hari yang sudah ditetapkan kedua orang tua dan adik si parkit pun melepaskan kepergiannya. Mereka berpesan: “Kami akan selalu ada untukmu saat sayap kecilmu mulai lelah dan kehilangan arah ingatlah ada kami disini”. Dengan mantap parkit muda mengepakan sayapnya dan terbang meninggalkan hutan.
(Disadur dengan perubahan dari http://denokcerpen. blogspot.com/2013/09/belajar-mandiri-kisah-burung-parkit. html, 31 Juli 2014)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 93