Page 29 - Buku Paket Kelas 6 Agama Buddha
P. 29
• ‘Sang Tathāgata ada setelah kematian’ dan ‘Sang Tathāgata tidak ada setelah kematian’; dan
• ‘Sang Tathāgata ada juga tidak ada setelah kematian’ dan ‘Sang Tathāgata bukan ada juga bukan tidak ada setelah kematian.’
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.6 Bhikkhu yang sedang meditasi
Apa yang dipikirkan oleh Yang Mulia Mālunkyāputta, telah dibiarkan tidak dijelaskan oleh Sang Bhagavā.
Atas kondisi tersebut, Yang Mulia Mālunkyāputta berkeinginan mendatangi Sang Bhagavā dan menanyakan kepada-Nya makna dari hal tersebut. Jika Ia menyatakan kepadaku maka aku akan menjalani kehidupan suci di bawah Beliau; jika Ia tidak menyatakan hal-hal ini kepadaku, maka aku akan meninggalkan latihan ini dan kembali kepada kehidupan rendah.”
Kemudian, pada malam harinya, Yang Mulia Mālunkyāputta bangkit dari meditasinya dan menghadap Sang Bhagavā. Setelah bersujud kepada Beliau, ia duduk di satu sisi dan berkata kepada Beliau:
Yang Mulia, sewaktu aku sendirian dalam meditasi, buah pikiran berikut ini muncul dalam pikiranku: ‘Pandangan-pandangan spekulatif ini telah dibiarkan tidak dijelaskan oleh Sang Bhagavā. Jika Sang Bhagavā tidak menyatakan hal-hal ini kepadaku, maka aku akan meninggalkan latihan ini dan kembali kepada kehidupan rendah.
Sumber: segenggamdaun.com
Gambar 2.7 Yang Mulia Mālunkyāputta meminta
penjelasan kepada Sang Bhagavā
Selanjutnya Yang Mulia Mālunkyāputta menanyakan dan meminta penjelasan kepada Sang Bhagavā, tentang buah pikirannya yang muncul di saat meditasinya. Seperti “Apakah alam semesta ini kekal abadi. Apakah alam semesta ini tidak kekal abadi. Apakah alam semesta ini berbatas. Apakah alam semesta ini tidak berbatas. Apakah jiwa itu sama dengan badan. Apakah jiwa itu lain dengan badan. Apakah Sang Tathagata ada sesudah kematian. Apakah Sang Tathagata ada dan tidak ada sesudah kematian. Apakah Sang Tathagata tidak ada dan bukan tidak ada sesudah kematian?”
Selanjutnya, Sang Bhagavā menanyakan apakah Ia pernah memberikan janji kepadanya, untuk menjelaskan itu semua, agar menjalani kehidupan suci di bawah Sang Buddha?
Yang Mulia Mālunkyāputta menjawab, “Tidak, Yang Mulia.”
Agama Buddha dan Budi Pekerti 23