Page 25 - E-Modul Sistem Pertahanan Tubuh Manusia
P. 25
D. GANGGUAN SISTEM PERTAHANAN TUBUH
Pajanan terhadap alergen menyebabkan
tubuh menjadi sensitif, sehingga ketika
terjadi pajanan berikutnya
mengakibatkan reaksi alergi. Gejala
reaksi alergi yang ditimbulkan seperti
gatal, ruam, mata merah, gangguan
pernapasan, kram berlebihan, serum
sickness, Stevens Johnson syndrom.
Gambar 8. Alergi Susu Sapi Pada Bayi
2. Penyakit Autoimun Sumber: Newman & Dresch, 2021
2. Penyakit Autoimun
Autoimun merupakan kegagalan sistem
imun dalam membedakan sel tubuh
dengan sel asing, sehingga, sistem
imunitas menyerang sel tubuhnya
sendiri.
Contoh penyakit autoimun
Rhematoid artritis, penyakit Grave
(hipertiroidism), anemia pernisiosa,
penyakit Addison, systemic lupus Gambar 9. Systemic Lupus Eryhematosus
eryhematosus (SLE), diabetes mellitus (SLE) Pada Anak Usia 15 Tahun
tipe-1, dan multiple sclerosis (penyakit Sumber: Goeser et al., 2022
neurologis kronis).
3. Imunodefisiensi
3. Imunodefisiensi
Kondisi menurunnya keefektifan atau ketidakmampuan sistem imunitas dalam
memberikan respons antigen.
Defisiensi imun kongenital
Keadaan seseorang yang tidak memiliki sel B maupun sel T sejak lahir. Sehingga,
penderita defisiensi imun kongenital ini harus hidup di lingkungan yang steril.
HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency
Syndrome)
HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dengan
menghancurkan sel-sel penting yang melawan penyakit dan infeksi. Jika tidak
ditangani atau diobati, maka dapat menyebabkan terjadinya AIDS (Pradana et al.,
2021). Penderita AIDS rentan terhadap penyakit infeksi yang timbul ketika daya
tahan tubuh melemah dan tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan
kekebalan tubuh yang normal atau penyakit oportunistik, seperti infeksi
Pneumocystis carinii, penderita sarkoma Kaposi (semacam kanker kulit dan
pembuluh darah), kerusakan neurologi, penurunan fisiologis, hinggga kematian.
18