Page 134 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 SEPTEMBER 2021
P. 134

Migran Indonesia (P3MI) dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. "Mengingat
              Pekerja  Migran  Indonesia  menjadi  salah  satu  solusi  untuk  mengurangi  pengangguran,
              merupakan  sumber  devisa  yang  berdampak  kepada  berputarnya  roda  perekonomian  di
              masyarakat dan pendukung pertumbuhan ekonomi nasional di tengah pandemi," katanya dalam
              keterangan tertulis, Selasa (31/8/2021).



              DPD RAPAT BARENG KEMNAKER, BAHAS PENEMPATAN PEKERJA MIGRAN

              Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti melakukan rapat kerja bersama Komite III DPD
              RI dan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah. Pada rapat tersebut, ia mendorong
              Kementerian Ketenagakerjaan untuk menjawab persoalan para Pengusaha Penempatan Pekerja
              Migran Indonesia (P3MI) dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional.

              "Mengingat  Pekerja  Migran  Indonesia  menjadi  salah  satu  solusi  untuk  mengurangi
              pengangguran,  merupakan  sumber  devisa  yang  berdampak  kepada  berputarnya  roda
              perekonomian  di  masyarakat  dan  pendukung  pertumbuhan  ekonomi  nasional  di  tengah
              pandemi," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (31/8/2021).

              Lebih  lanjut,  LaNyalla  merinci  poin-poin  permasalahan  yang  kerap  dikeluhkan  Perusahaan
              Penempatan Pekerja Migran (P3MI).

              "Pertama terkait surat DPD RI kepada Menteri Tenaga Kerja tentang relaksasi deposito sebesar
              Rp 1,5 miliar. Asosiasi P3MI berharap deposit tersebut dipinjamkan kepada P3MI sebagai dana
              operasional dan lain-lain. Kita memohon ada solusi tentang hal ini," terang LaNyalla.

              Selain  itu,  kata  dia,  asosiasi  P3MI  juga  meminta  agar  karantina  bagi  Calon  Pekerja  Migran
              Indonesia  (CPMI)  difasilitasi  oleh  pemerintah.  Selanjutnya  perlunya  kembali  membuka  dan
              memperluas penempatan CPMI ke berbagai negara potensial.

              Menjawab permasalahan tersebut Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menjelaskan relaksasi
              pencarian dana deposito akan dikaji secara mendalam agar sesuai prosedur yang ada.

              "Kami sedang mencarikan landasan hukum yang pas. Karena meliputi banyak aspek, harus ada
              diskresi,  di  mana  semua  harus  mengikuti  peraturan  perundang-undangan.  Jadi  biro  hukum
              Kemnaker masih mengkaji bersama dengan beberapa pihak agar tidak menabrak aturan yang
              sudah ada," jelasnya.
              Adapun terkait karantina calon pekerja migran, menurut Ida pihaknya tengah memikirkannya,
              namun saat ini masih dalam tahap pematangan, mengingat kebijakan tersebut berkaitan dengan
              anggaran.

              "Dalam  adaptasi  kebiasaan  baru, penempatan  calon  pekerja  migran  memang  perlu berbagai
              prosedur.  Untuk  karantina  kita  sedang  proses  agar  bisa  difasilitasi  oleh  pemerintah.  Harus
              dimatangkan karena berkaitan dengan anggaran," paparnya.

              Diungkapkan Ida, terkait perluasan penempatan pekerja migran di masa pandemi Kemnaker
              terus  melakukan  pembicaraan  dengan  negara-negara  tujuan.  "Kami  meningkatkan  intensitas
              pembahasan draft MoU dengan negara-negara potensial untuk penempatan dengan berbagai
              skema G to G maupun P to P. Negara itu antara lain negara PEA, Kuwait, Qatar, Jerman, Malaysia
              dan  Brunei  Darussalam.  Kemudian  kami  juga  terus  memberdayakan  dan  menguatkan  Atase
              Tenaga Kerja di negara penempatan," katanya.





                                                           133
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139