Page 1 - Daring2 buku semua perbuatan baik adalah sedekah1920 Gasal I
P. 1
ى
ى
ى
ى
ٍّ
لهَأ بهذ َّ للَّا َ لوسر يَ - ملسو هيلع الله ىلص - ىى بَّ نلل اوُ َ - لاق ملسو هيلع الله ىلص - ىى بَّ نلا باحصَأ نم اسنَ َّ نَأ رذ ى بَِأ نع
َ
َ
َ
ْ َ
ْ
َ َ
ى
َ ْ ْ ً
ُ َ َ
ى
ى
ُ
ىى
ى
ى
ى
ُْ
ى
ى ى
ام مُ كَ ل َّ للَّا لعج دق سيَ لوَ « أ َ لاق .ملِاومَأ لوضفب نوقَّ دصت يو موصن امك نوموصيو ىى لصن امك نولصي روجُلأبِ روثُْ ا ُدل
ُ َ َ
َ
َْ
َ َ َ
ُ ُ َ ُ
ْ َْ
َ َََ ُ ُ
ْ
َ ْ ُ َ َ َ
َ ُ ُ
َ
َ َ
َ
ُ ُ ََ
َ
ى
ٍّ ى
ى
ٍّ ى
ةَ ليلتَ ى لكو ةقدص ةديم َ تَ ى لكو ةقدص ةيربْ كت ى لكو ةقدص ةحيبست ى لُ كب َّ نإ نوقَّ دَّ صت
نع ىنَو ةقدص فورعمْ لبِ رمَأو ةقدص ٍّ ى َْ ُ ٌََ َ َ ْ ى َ ٍّ ى َ ُ ًََ َ َ ْ ى ى ى َ ُ َ
َ
ْ َ َْ ٌََ َ
ٌََ َ
ى َ
ُْ َ ٌْ َ
ُ ٌََ َ َ
ى َ
ٌ َ
ى ى
ى
ى
ى
اهعضو وَ ل مت يَأرَ « أ َ لاق رجَأ اهيف هَ ل نوُ كيو هتوهش نَدحَأ ىتْيََأ َّ للَّا َ لوسر يَ اوُ لاق َ .» ةقدص مكدحَأ ى عضب فِو ةقدص ٍّ رَ كنم ُ
َ
ُ
ُ
ْ
ْ
ََ َُ ْ َ َ ُ
ُْ
ٌْ َ ُ
َ
ُ َ َ
ٌََ َ ْ َ
ٌََ َ
َ
ُ َ
َََ َ ْ ْ َ
َ
ى ى
ى ى
ى
ٍّ
ى
ى
رجَأ هَ ل نا ك للاْ لْا فِ اهعضو اذإ كلَ ذَ كف رزى و اهيف هيَ لع ناكَأ مارح فِ
ْ َ َ َ
َ
َ َ
َ َ
ٌْ ُ
َ ْ َ
ََ
َََ َ
ٌ
َ
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Sesungguhnya sebagian dari para sahabat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai
Rasulullah, orang-orang kaya lebih banyak mendapat pahala, mereka mengerjakan shalat sebagaimana
kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bershodaqoh dengan kelebihan
harta mereka”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukankah Allah telah menjadikan bagi
kamu sesuatu untuk bershodaqaoh? Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah shodaqoh, tiap-tiap tahmid
adalah shodaqoh, tiap-tiap tahlil adalah shodaqoh, menyuruh kepada kebaikan adalah shodaqoh,
mencegah kemungkaran adalah shodaqoh dan persetubuhan salah seorang di antara kamu (dengan
istrinya) adalah shodaqoh “. Mereka bertanya, “ Wahai Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di
antara kami memenuhi syahwatnya, ia mendapat pahala?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjawab, “Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia
berdosa. Demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala”. (HR.
Muslim no. 2376)
Isi kandungan hadis
Hadis yang diriwayatkan oleh Muslim tersebut menjelaskan bersedekah tidak hanya dengan
harta, namun semua bentuk kebaikan bernilai sedekah, sehingga bisa kita lihat dalam hadis tersebut
para sahabat yang selalu termotifasi dalam melakukan amal sholeh.
Hadis ini muncul dilatarbelakangi oleh semangat berbuat baik atau berlomba- lomba dalam
dalam kebaikan dikalangan kaum muslim pada masa Rasulullah. Karena amal sholeh adalahsesuatu
yang disyariatkan.
Dalam hadis tersebut Abu dzar bercerita bahwa orang – orang fakir dari golongan Muhajirin
dan sebagian Anshor merasa bahwa kemampuan mereka dalam berbuat kebaikan sangat terbatas.
Lasannya adalah mereka tidak memiliki harta untuk disedekahkan. Padahal Al quran dan sunnah
Rasulullah memerintahkan mereka untuk berinfaq atau bersedekah. Sedekah harta menjanjikan pahala
syurga yang luasnya seluas langit dan bumi.
Mereka melihat sahabat- sahabat dan saudara – saudara mereka yang memiliki banyak harta
berlomba – lomba menyedekahkan harta mereka dengan penuh kedermawanan. Seorang dari hartawan
itu membawa hartanya kehadapan Rasulullah untuk disedekahkan, sehingga Rasulullah mendoakan
mereka, beliau measa ridha, lalu memohon ampunan dan keridhoan dari Allah swt. Sementara mereka
yang tidak memiliki harta yang cukup merasa iri ( bukan hasad ) untuk beramal yang bisa menyamai
perbuatan orang – orang kaya yang dermawan.
Maka mereka orang – orang fakir dari golongan Muhajirin dan Anshor itu mengadukan tentang
kondisi mereka kepada Rasulullah. Mereka mengemukakan kondisi mereka yang tidak berpunya.
Mereka mengadu, “ Wahai Rasulullah, orang – orang kaya pergi dengan membawa pahala. Orang –
orang yang mempunyai harta dan kekayaan telah memperolehganjaran dan pahala dari sedekah merea,
mereka memperoleh itu sementara kami tidak. Mereka shoat seperti kami , merek berpuasa
sebagaimana kami berpuasa, kami dan mereka sama dalam hal itu. Tapimereka lebih unggul dari pada
kami karena mereka bersedekah dengan kelebihan hartanya, sedang kami tidak bisa bersedekah untuk
menyusul kedudukan mereka. Kami ingin seperti mereka disisi Allah, maka apa yang harus kami
lakukan?’
Nabi saw memahami ambisi dan kerindun mereka untuk mencapai derajat yang tinggi disisi
Allahmelalui beramal sholeh,diantaranya bersedekah. Maka beliaupun menghibur hati mereka dengan
menunjukkan berbagai pintu kebaikan dalam hal sedekah. Dan bersedekah itu sesuai dengan
kemampuan masing – masing orang, sebagaimana firman Allah swt
ى ى
ى
ى ى
ى
ى
ى ٍّ
ىى
َّى
ى
ام لَإ اسف ن َّ للَّا فى لَ كي َ لَ ۚ َّ للَّا هتَآ اَّمِ قفن يْل ف هقزر هيَ لع ردق نمو ۖ هتعس نم ةعس وذ قفن يل
ُ
ُ
ْ ْ َ ُ ْ
ْ ْ
ُ َ
ْ َ
ُ
َ َ
ُ
ُ
َ َ ْ
ُ
َ
ُ
ُ
ُ
ً
ْ َ َ
ْ َ َ
ارسي ٍّ رسع دع ب َّ للَّا لعجيس ۚ اه تَآ
َ َ
ً ْ ُ ْ ُ َ ْ َ ُ
ُ َ ْ ََ