Page 123 - BAHAN AJAR PRAKTIKUM BIOKIMIA 1 BERBASIS KONSTRUKTIVISME 5 FHASE NEDDHAM
P. 123
9. Isolasi kasein dari susu
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah yang direncanakan adalah mahasiswa mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri (CPMK3), sedangkan kemampuan akhir pada percobaan ini adalah mahasiswa mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri (Sub-CPMK4). Pengalaman belajar yang diperoleh adalah mahasiswa melaksanakan praktikum: merencanakan, mengamati, menganalisis, mengelaborasi, membuat dan mensubmit Laporan di https://elearning.unsri.ac.id dan di google classroom.
a. Orientasi
Susu merupakan sumber protein dengan mutu sangat tinggi. Susu merupakan bahan makanan penting karena mengandung kasein yang merupakan protein berkualitas dan mudah dicerna oleh saluran pencernaan. Kadar protein susu sapi sekitar 3,5%. Protein dalam susu dapat dibagi dalam dua kategori yaitu protein tidak larut dari kelompok kasein dan protein terlarut (protein whey), yang dapat dijumpai dalam laktoserum. Kadar kasein pada protein susu mencapai 80% dari jumlah total protein yang terdapat dalam susu sapi, sedangkan protein whey sebanyak 20%. Kelompok kasein terdiri dari beberapa tipe yaitu: αS1, αS2, β, К dan γ, sementara protein whey terdiri dari α−laktalbumin dan β-laktoglobulin. Kasein penting dikosumsi karena mengandung komposisi asam amino yang dibutuhkan tubuh. Susu juga mengandung protein minor yang penting seperti serum albumin, immunoglobulin, laktoferrin, transferrin, calcium-binding protein, prolaktin, folate binding protein and protease-peptone. Susu yang berasal dari sapi yang tidak sehat
120