Page 15 - Buku Ajar Kewirausahaan Produktivitas Telur Itik
P. 15

10. Menuliskandaftarpustakasebagaisumberreferensinya.
11. Mengkomunikasikan/melaporkan hasil kegiatan 5 sampai dengan 12 diketik
laporan itu dengan program word, dikumpulkan ke grup WhatsApp (catatan
untuk butir 5 dan 6 cukup tulis alamat URL nya saja)
12. Menguploadtugasmahasiswamasing-masing,keGoogledrive,alamatURL
13. Mengcopy atau mengscreenshoot reaksi kimia, bahan, alat dan prosedur
identifikasi senyawa kimia, dari jurnal, video, ataupun PPT
14. Posttes.
b. Uraian Materi
Kebutuhan rancangan wirausaha sangat diperlukan pada mata kuliah Kewirausahaan di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya karena selama ini pada mata kuliah Kewirausahaan belum melibatkan mahasiswa untuk praktik belum menyusun rancangan wirausaha dalam Pendekatan STEM, Science, Technology, Engineering, and Mathematics—PBL, Problem Base Learning (Capraro, R.M. Capraro, M.M. and J. Morgan: 2013) dan (Syukri, M. dkk., 2013). Pembelajaran di Negara terkemuka seperti Amerika, Inggris, Jepang, dan Malaysia pada era industrialisasi dan digitalisasi sekarang ini, menggunakan STEM--PBL (Information on BLS 2012).
Penelitian ini dibatasi dan dibahas sebagai contoh topik pakan campuran Gondang untuk meningkatkan produktivitas telur itik pada Mata Kuliah Kewirausahaan di Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya. Sesuai dengan pendapat Masyita, Amram R, Jamhari, M. (2013) dan Eridawati. (2017) metode pembelajatan dengan pemberian contoh dan penugasan dapat meningkatkan hasil belajar. Menurut Budi, E.S. (2015)., dari 1.466 ekor itik petelur dan modal Rp. 375.000.000,- masih diperlukan tambahan modal dan lahan lagi agar usaha itik petelur ini lebih berhasil. Prasetyo, L.H dkk (2010) itik petelur memerlukan pakan mengandung protein sekitar 40--- 25% (keong,gondang, kepala teri, kepala udang, konsentrat,; serat sekitar 60---75% (dedak padi, Menir, jagung, sagu, bungkil kelapa vitamin dan mineral komplit) sesuai ketersediaan pakan yang mudah, murah, dan banyak di sekitar lokasi pemeliharaan itik petelur. Selain itu Sari, O dkk (2012) dan Erlina, S. (2013), menyatakan faktor lingkungan kandang itik juga mempengaruhi produktivitas telur itik. Menurut Novianto, S.A., dkk (2016) usaha itik petelur menghasilkan Rp. 733.236,- per bulan dari 286 ekor itik petelur. Usaha itik petelur menjadi alternatif usaha yang memiliki peluang usaha di Kabupaten Semarang. Usaha itik petelur ini juga menurut Sinaga, R., dkk (2012) telah menghasilkan Rp. 34.243.000 per tahun per 1,2 tahun di Bandar Khalifah Kabupatem Serdang, Badagai Sumatera Utara, begitu juga berhasil di Desa bangun Purba Rokan Hulu, Dramendra dkk (2015), walaupun di Desa Sugih Waras Kecamatan Belitang Mulya Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur berpeluang merugi, Listinawati, E. (2016) dan di Kecamatan Kakas Barat Kabupaten Minahasa penernak itik petelur belum menggunakan manajemen pemeliharaan, Mamarimbing, D., dkk (2017). Peternakan itik petelur juga belum berhasil di Desa Kamayahan Kabupaten HuluSungai Utara, Kusumayana, P dan S. Nafisah. (2017).
8 |Drs.K.AnomW,M.Si.,Prof.TatangSuhery,M.A.,Ph.D.,Drs.MadeSukaryawan,M.Si.,Ph.D.,dkk























































































   13   14   15   16   17