Page 119 - KIMIA SMA KELAS XI BERBASIS PjBl

sekitar 67,6% gas amonia. Bila campuran itu dipertahankan suhu dan tekanannya tidak akan terjadi perubahan lebih lanjut.
Amonia juga terurai pada suhu kamar, tetapi bila temperatur dinaikkan sampai 200oC, tekanan 30 atm dan ditambahkan katalis, amonia yang terurai sampai 32,4%. Setelah itu tidak ada perubahan lebih lanjut.
Apabila kita cermati tiap reaksi berakhir dengan terbentuknya 67,6% amonia dan 32,4% nitrogen dan hidrogen. Jika reaksi diawali dengan nitrogen dan hidrogen dalam suatu wadah tertutup pada suhu 200oC dan tekanan 30 atm, mula – mula reaksi (2) tidak dapat berlangsung karena belum terdapat amonia. Namun setelah reaksi (1) mulai, maka reaksi (2) juga akan mulai walaupun dengan laju reaksi yang rendah. Reaksi (1) mula – mula berlangsung dengan cepat, tetapi semakin lama laju reaksinya semakin berkurang karena nitrogen dan hidrogen semakin habis. Laju reaksi (2) semakin lama semakin bertambah karena semakin banyak amonia. Akhirnya kedua reaksi ini akan berlangsung dengan laju reaksi yang sama.
Setelah laju reaksi sama, selama suhu dan tekanan tidak berubah serta tidak ada yang ditambahkan atau diambil, maka banyak nitrogen, hidrogen dan amonia tidak berubah. Reaksi yang demikia itu dikatakan sudah mencapai kesetimbangan.
N2(g) + 3H2 (g) ⇋ 2 NH3(g)
Karena laju reaksi kekanan sama dengan laju reaksi ke kiri dan konsentrasi pereaksi
dan hasil reaksi tidak berubah, maka keadaan ini disebut Kesetimbangan dinamis.
Untuk membuktikan bahwa kesetimbangan adalah dinamis, dilakukan percobaan reaksi antara ion besi (III) dengan ion tiosianat SCN- ;
Fe(H2O)6 3+(aq)
Hampir tidak
+
SCN- (aq) ↔ Fe(H2O)5(SCN)2+(aq) + H2O(l)
tidak jingga–merah bewarna
bewarna
Ke dalam larutan ditambahkan setetes larutan ion SCN- radioaktif dan segera dianalisis.
Hasilnya, ion SCN- terdapat di dalam Fe(H2O)5(SCN)2+. Pengamatan ini dapat diterangkan dengan reaksi :
Fe(H2O)5(SCN)2+(aq) + H2O(l) ↔ Fe(H2O)6 3+(aq) + SCN- (aq)
Kimia Kelas XI SMA/MA
110