Page 101 - Praktikum Biokimia 2
P. 101
penggunaan sambiloto untuk pengobatan tradisional meliputi pengobatan disentri basiler, kolitus, batuk, dispepsia, demam, hepatitis, malaria, ulser pada mulut, luka, tuberkulosis, gigitan ular berbisa, otitis media, vaginitis, penyakit radang panggul, cacar air, eksim, dan luka bakar. Aktivitas lain dari sambiloto antara lain sebagai antibakteri (Mardiana & Nestri, 2017; Sucia, Novi & Mitika, 2017), antimikroba, antifungi, antidiabetika (Yulinah, Sukrasno, & Muna, 2001), antihipertensi, antiinflamasi, antirombin, analgesik, antipiretik, hipoglekemik, antispasmodik, antifertilitas, eratogenik, antitumor, hepatoprote ktif, sitotoksik, antileishmaniasis, stimulan pertumbuhan rambut, anti HIV, pengobatan sidrom nefrotik, koleretik, perlindungan membran eritrosit, aktivitas kardiovaskuler, antialergi, antiflu, dan industri fagositosis.
Bakteri Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang pendek yang memiliki panjang sekitar 2 μm, diameter 0,7 μm, lebar 0,4-0,7μm dan bersifat anaerob fakultatif. Bentuk sel dari bentuk seperti coocal hingga membentuk sepanjang ukuran filamentous. Tidak ditemukan spora. Selnya bisa terdapat tunggal, berpasangan, dan dalam rantai pendek, biasanya tidak berkapsul.
Gambar 32. Uji Aktivitas Anti Bakteri
Sumber: Praktikum MeInGen (Biokimia 2) Prodi PKimia FKIP Unsri
100