Page 216 - Pembelajaran Kimia Kreatif dan Inspiratif
P. 216
Untuk lebih memvisualisasikan, guru dapat memberikan demonstrasi berupa membandingkan antara beker gelas yang berisi air dengan beker gelas yang telah berisi larutan garam, kemudian dipanaskan untuk mengetahui perbandingan titik didihnya.
Larutan Elektrolit dan Larutan non elektrolit.
Seperti diawal tadi diketahui apa itu larutan, sifat koligatif nya serta macam macamnya.
Larutan terbagi menjadi dua jenis berdasarkan dengan adanya daya hantar listriknha yaitu larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut dengan larutan elektrolit. Mengapa demikian ? Hal ini disebabkan karena larutan elektrolit dapat menghasilkan ion-ion yang bergerak bebas dalam larutannya. Contoh dari larutannya yaitu larutan garam (NaCl). Coba perrhatikan peristiwa kimia di bawah ini!
NaCl (s) + H2O (l) → Na+(aq) + Cl-(aq)
Dari reaksi di atas, jelas terlihat bahwa jika sebuah senyawa NaCl dilarutkan ke dalam air, maka akan dihasilkan ion Na+ dan ion Cl-. Dengan demikian, kita mendapati bahwa jumlah ion terlarutnya menjadi dua ion.
Sementara itu, larutan nonelektrolit adalah kebalikan dari larutan elektrolit. Larutan nonelektrolit merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena molekul-molekul terlarutnya tidak terionisasi di dalam larutanya. Listrik tidak dapat mengalir karena tidak terbentuk nya beda potensial dalam larutan. Larutan gula seperti glukosa, sukrosa dan maltosa, kemudian larutan urea (CON2H4), serta larutan alkohol seperti metanol dan propanol merupakan contoh dari larutan non elektrolit